Tips Hidup Sehat Bisa Lakukan Berbagai Jenis Permainan Anak Tradisional, Ketimbang Game di Gadget

5 September 2020, 20:51 WIB
ILUSTRASI: Seorang anak sedang bermain lompat tali ditemani ibunya.* /pexel/Vidal Balileo

POTENSI BISNIS - Menjelang weekend pada umumnya setiap orang di pagi hari akan melakukan olahraga. Akan tetapi ada juga yang hanya diam dan bermain game di gadget.

Nah, bermain sekaligus menjaga kesehatan tentu bisa dilakukan oleh setiap orang. Terutama untuk anak-anak pasti sangat senang bermain berbagai permainan ini.

Meski sudah mulai ditinggalkan, jangan salah macam-macam permainan tradisional dapat bermanfaat untuk kesehatan anak-anak.

Baca Juga: Semua Murid dan Guru Wajib Tahu Cara Dapatkan Kuota Gratis Login vervalpdnew.data.kemdikbud.go.id

Mau tahu apa saja permainan tradisional itu? PotensiBisnis.com telah merangkumnya dari sehatq.com simak selengkapnya.

Jenis-jenis permainan anak tradisional, berikut merupakan jenis-jenis permainan anak tradisional yang bermanfaat bagi si Kecil.

1. Petak Umpet

Semua orang pastinya mengetahui permainan anak tradisional yang satu ini. Selain seru, petak umpet juga mudah untuk dimainkan.

 

Seorang anak akan menghitung sambil mata terpejam, dan anak-anak lainnya akan bersembunyi.

Ketika selesai berhitung, ia memberi tahu anak-anak lain bahwa akan mencari mereka. Peserta lain dibebaskan untuk bersembunyi di mana pun.

2. Kucing dan Tikus

Permainan anak tradisional ini, membutuhkan dua anak untuk menjadi kucing dan tikus.

Para pemain lain harus membentuk lingkaran dan mulai memutar memegang tangan.

Pemain yang menjadi tikus berdiri di dalam lingkaran, sementara kucing berdiri di luar.

Tujuan dari permainan ini adalah agar tikus keluar dari lingkaran dan menghindari tertangkap oleh kucing.

Meskipun kucing tidak bisa masuk ke lingkaran, mereka bisa tetap bisa menarik tangan pemain yang menjadi tikus.

Pemain yang membentuk lingkaran harus mencoba dan menjauhkan kucing dari tikus dengan mengangkat tangan mereka supaya membiarkan tikus masuk dan keluar dari lingkaran. Jika tikus tertangkap, mereka akan bergantian peran.

3. Kelereng atau Gundu

Biasanya permainan kelereng menjadi favorit bagi anak laki-laki. Pertama-tama, buatlah lingkaran kecil di tanah.

Semua pemain menempatkan masing-masing kelereng mereka di dalam lingkaran.Para pemain kemudian menempatkan satu kelereng jagoan mereka di luar lingkaran.

Pemain yang paling jauh menempatkan jagoannya dari lingkaran mendapatkan giliran pertama untuk mencoba mengenai kelerang yang ada dalam lingkaran dengan cara menyentil atau melempar kelerengnya.

Jika berhasil melakukannya, maka ia berhak untuk mendapatkan kelereng yang berhasil dikeluarkan dari lingkaran.

4. Lompat Tali

Lompat tali adalah permainan anak tradisional yang sering dimainkan anak perempuan. Di Indonesia, biasanya tali yang digunakan terbuat dari ratusan karet gelang yang diikat menjadi satu untuk membentuk cincin besar.

Anak-anak bergiliran mencoba melompati tali yang dipegang oleh dua orang anak di setiap ujungnya. Ketinggian tali biasanya mulai dari setinggi pergelangan kaki dan secara bertahap akan naik setelah pelompat berhasil melompati ketinggian yang lebih rendah.

Alasan penggunaan karet gelang adalah untuk meminimalisir risiko cedera saat gagal melompat.

5. Congklak atau Dakon

Congklak dimainkan dengan menggunakan papan dengan lekukan melingkar di kedua sisi dan di setiap ujung papan. Permainan ini dimainkan dengan 98 biji congklak, biasanya terbuat dari kerang atau manik-manik, yang terbagi rata di antara semua lekukan.

Meskipun sekilas tampak sulit dimainkan, permainan ini cukup menantang dan membutuhkan banyak latihan sebelum seorang pemain menjadi mahir.

Berikut alasan mengapa permainan anak tradisional lebih baik bagi anak ketimbang permainan di gadget:

1. Melestarikan Budaya

Inilah perbedaan mendasar antara permainan anak tradisional dengan gadget. Permainan anak tradisional secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai moral dan budaya yang dianggap penting oleh tradisi pendiri dan mewariskan warisan ini kepada mereka yang memainkannya.

2. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Beberapa permainan anak tradisional melibatkan lebih dari satu orang. Oleh karena itu, jenis permainan ini akan mendorong interaksi sosial yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.

Contohnya seperti mengajarkan anak untuk bekerja sama sebagai tim dengan anak-anak lainnya.

3. Mendorong Kesehatan Fisik

Seperti yang Anda ketahui, permainan di gawai tidak membutuhkan pergerakan fisik. Lain halnya dengan permainan anak tradisional, yang biasanya melibatkan cukup banyak aktivitas fisik.

Walaupun demikian, permainan anak tradisional tidak kalah seru dan menyenangkan.

Itulah beberapa jenis permainan tradisional dan alasan mengapa permainan tersebut lebih baik ketimbang game di gadget.

Tidak ada salahnya bagi Anda untuk segera mengenalkan jenis-jenis permainan ini kepada anak supaya mereka bisa mendapatkan manfaatnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: sehatq.com

Tags

Terkini

Terpopuler