Stefan Quandt, Sang Pewaris Perusahaan BMW yang Pernah Wirausaha di Tahun 1997

9 Desember 2020, 17:30 WIB
BMW /Istagram offecialBMW/

POTENSIBISNIS - Siapa yang tidak kenal dengan parbrikan mobil BMW yang begitu mendunia dan menjadi impian memiliki unit mobilnya.

Fakta mengejutkan datang dari pewaris mobil BMW, Stefan Quandt tercatat memiliki kekayaan bersih senilai USD20,4 miliar (Rp288 triliun).

Hal ini menjadikan pewaris pabrikan mobil terbaik dunia ini, Stefan Quandt sebagai satu diantara orang terkaya di Jerman. Berikut kisah sukses sang pewaris BMW.

Baca Juga: Sahrul Gunawan Tak Coblos Diri Sendiri kok Bisa Unggul Sementara di Kabupaten Bandung

Masa Lalu

Lahir dari pengusaha kaya, Herbert Quandt dan tertarik pada sains sejak masa kecil membuat dirnya menjadi terbiasa dengan kemajuan.

Setelah lulus dari SMA, Quandt langsung mengambil jurusan teknik di Institut Teknologi Karlsruhe.

Memulai karir bisnisnya dengan bekerja untuk Boston Consulting Group di Munich.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Acungkan Jempol Ajak Pilih Salah Satu Paslon di Pilkada 2020, Ini Penjelasannya

Setelah itu dirinya Quandt melanjutkan pekerjaan di perusahaan akuntansi Datacard Corporation di Minneapolis, Minnesota, sebelum akhirnya menjadi Manajer Pemasaran di Datacard Asia Pacifi Ltd, Hongkong.

Stefan Quadn memiliki beberapa anak perusahaan lainnya. Ia pernah membeli hampir 94 persen perusahaan energi surya, Solar Watt dan mampu mengubahnya menjadi panel Surya terkemuka yang menyediakan satu untuk gerasi mobil dan atap.

Selain itu Quadt juga seorang manajer Delton AG. Sejak tahun 1996, Stefan Quandt aktif sebagai wirausaha. Sejak 1997, ia juga menjadi anggota Dewan Pengawas BMW AG.

Baca Juga: Dirkrimum Polda Metro Heran LPI Malah Tembaki Anggotanya, Polisi Buru Pemiliki Senjata Api

Selain itu, ia menjabat di berbagai dewan perusahaan milik keluarga, termasuk sebagai ketua Dewan Pengawas DELTON AG dan sebagai anggota Dewan Direksi Datacard Corporation, Minneapolis.

Stefan Quandt juga merupakan wakil ketua Dewan Pengawas Yayasan Johanna Quandt dan anggota Dewan Pengawas Institut Teknologi Karlsruhe.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler