Network
POTENSI BISNIS - Laga seru akan tersaji pada lanjutan kedua Grup C Piala Menpora 2021.
Dua tim yang bertetangga, Madura United dan Persebaya Surabaya, akan saling berebut tiga poin pada laga di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu 28 Maret 2021 malam WIB.
Kedua tim sama-sama berhasil memetik kemenangan 2-1 setelah tertinggal dulu pada matchday pertama lalu, Selasa 23 Maret 2121.
Baca Juga: Gangguan Mental Boleh Diceritakan kepada Orang Lain? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Live Streaming Piala Menpora 2021: Persebaya Vs Madura United Live Indosiar dan Vidio
Baca Juga: Wapres Maruf Amin: Teknologi Digital Bantu Masa Sulit Pandemi Covid-19
Madura United mengoleksi tiga poin setelah menang atas PSS Sleman, sedangkan Persebaya berhasil mempecundangi Persik Kediri.
Namun, kedua tim memiliki komposisi skuat yang berbeda. Madura United memiliki empat pemain asing dan masih mengandalkan pemain senior sebagai tulang punggung tim.
Sementara Persebaya diisi oleh pemain yang didominasi oleh pemain muda berusia 21 tahun ke bawah.
Baca Juga: Berikut Daftar Nama 99 Perwira TNI yang Dimutasi
Baca Juga: IKATAN CINTA Minggu, 28 Maret 2021 Sinopsis: Reyna Temukan Lipstik, Andin Dapatkan Bukti Baru
“Mereka (Persebaya) tim yang belum ada beberapa pemain-pemain seniornya karena belum bergabung, pasti opsionalnya memaksimalkan pemain yang ada,” kata Rahmad Darmawan, pelatih Madura United.
“Dan tanggapan saya terhadap Persebaya, sangat positif kalau dia memang belum ada pemain asing yang bergabung, belum ada pemain lain yang bergabung,” tambah Rahmat Darmawan.
Kemungkinan, Madura United tidak banyak melakukan rotasi pemain dibanding saat menghadapi PSS Sleman.
Sebab, mereka masih punya jeda selama lima hari atau pemain memiliki waktu istirahat yang cukup tampil dalam pertandingan ini.
Nama-nama seperti Jacob Pepper, Jaimerson Xavier, Hugo Gomes Jaja, hingga Bruno Lopes dan Beto Goncalves diprediksi masih menjadi andalan.
Mereka akan ditemani deretan pemain lokal, seperti Fachruddin Aryanto dan Alfin Tuasalamony.
“Kami lihat nanti, tadi kami sudah membuat game plan. Ada mungkin beberapa rotasi atau pemutasian posisi yang saya akan lihat,” kata pelatih Madura United itu.
Kedua tim ini selalu terlibat dalam persaingan di berbagai ajang, meski sebenarnya pertemuan pertama mereka belum lama.
Persaingan ketat mereka selalu tersaji meski usia kedua klub jauh berbeda. Persebaya didirikan pada 1927, sedangkan Madura United lahir pada 2016.
Rivalitas ini tercipta lantaran kedua tim bertetangga. Persebaya berbasis di Surabaya, lalu Madura United di Bangkalan.
Kedua daerah itu hanya dipisahkan oleh Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura.
Namun, tidak ada gesekan antar suporter dalam persaingan panas kedua tim.
Bonek, suporter Persebaya, malah dikenal memiliki hubungan persahabatan yang hangat dengan K-Conk Mania, suporter Madura United.
Sejak pertama kali bertemu pada 2018, sudah terdapat 11 pertandingan Derbi Suramadu yang tersaji hanya dalam tiga tahun terakhir.
Menariknya, itu tercipta lewat tujuh ajang yang berbeda. Piala Menpora 2021 menjadi ajang kedelapan yang menggelar Derbi Suramadu.
Madura United juga di bawah bayang-bayang catatan negatif selama bertemu Persebaya.
Dalam 11 pertemuan, Laskar Sape Kerap hanya mampu menang sekali. Persebaya jauh lebih unggul dengan memenangi enam di antaranya.
Fakta menarik lainnya adalah Persebaya selalu berhasil menyingkirkan atau menekuk Madura United dalam turnamen pramusim.
Itu terjadi di Piala Presiden 2018, Piala Presiden 2019, dan Piala Gubernur Jatim 2020.
Pengecualian terjadi di Piala Gubernur Kaltim 2018 saat mereka bertemu di fase grup.
Hasilnya imbang 1-1. Namun, duel dilanjutkan ke babak adu penalti dan Persebaya mampu menang.
Catatan pertemuan itu memang membuat Persebaya unggul di atas kertas. Tapi, komposisi pemain Madura United jelas jauh lebih berpengalaman.
Maka dari itu, pelatih Persebaya, Aji Santoso, tidak ingin memandang sebelah mata tim rival itu.
Nama-nama yang masih muda diprediksi bakal menjadi tulang punggung Persebaya dalam Derbi Suramadu Jilid ke-12 ini. Sebut saja Rachmat Irianto, Koko Ari Araya, dan Hambali Tholib. Tak lupa striker gaek Samsul Arif akan diandalkan sebagai ujung tombak.
Pertandingan ini semakin menarik lantaran pelatih di masing-masing tim sudah memiliki rekam jejak panjang dan berpengalaman.
Rahmad Darmawan dan Aji Santoso dikenal sebagai sosok arsitek tim cerdas dalam meramu tim demi mencapai tiga poin.***
