Waduh, Anggaran Pendidikan 2023 Turun Menjadi Rp5,9 Triliun

- 6 Juli 2023, 08:00 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani /Dwi Widiyastuti/Instagram @smindrawati

POTENSI BISNIS - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah memastikan bahwa anggaran pengembangan riset dan inovasi yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memadai. Dukungan dana abadi penelitian dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi salah satu faktor yang mendukung kecukupan anggaran tersebut.

Pada pertemuan di Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pagu indikatif anggaran BRIN untuk tahun depan akan mengalami sedikit penurunan sebesar Rp5,9 triliun. Meskipun demikian, BRIN masih dapat mengandalkan sumber dana tambahan sekitar setengah triliun rupiah yang berasal dari LPDP, jika dibutuhkan.

Anggaran sebesar Rp6,66 triliun telah dialokasikan pemerintah untuk BRIN pada tahun ini. Namun, hingga bulan Juni 2023, hanya sekitar Rp1,7 triliun atau 25,75 persen dari total alokasi anggaran yang telah terealisasi.

Baca Juga: Cara Terbaru Cek PIP Kemendikbud Juli 2023, Apakah Kamu Termasuk?

Pada tahun 2022, pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp6,46 triliun kepada BRIN, namun hanya sekitar Rp5,8 triliun yang digunakan.

Menkeu Sri Mulyani, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN, menyampaikan harapannya agar anggaran tersebut dapat digunakan secara maksimal hingga akhir tahun. Beliau juga menekankan kesiapan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dana untuk sarana dan prasarana penelitian, walaupun permintaan dana tersebut sangat besar.

"Kami terus memantau kebutuhan, mulai dari pembangunan laboratorium hingga pembelian peralatan. Kepala BRIN melaporkan bahwa terdapat peralatan yang memiliki harga tinggi," ucap Menkeu Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Menkeu menegaskan bahwa bagi pemerintah, harga peralatan bukanlah masalah utama. Yang penting adalah memastikan bahwa peralatan tersebut sesuai dengan kebutuhan para peneliti dan dapat digunakan secara optimal dalam operasional penelitian.

Pada tahun 2022, sejumlah dana sebesar Rp1,17 triliun dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dialokasikan untuk membangun berbagai fasilitas di BRIN. Hingga saat ini, realisasi anggaran tersebut mencapai Rp957 miliar, sehingga masih tersisa dana yang belum digunakan.

Baca Juga: Baznas RI Rilis Pedoman Distribusi Daging Kurban yang Syar'i dan Aman di Idul Adha 2023

Pada tahun ini, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran pembangunan sebesar Rp519 miliar untuk BRIN. Anggaran awal sebesar Rp240 miliar kemudian ditambah menjadi Rp519 miliar. Namun, hingga Juni 2023, realisasi anggaran baru mencapai Rp20 miliar.

"Artinya, terdapat setengah triliun rupiah yang harus terserap dalam enam bulan mendatang," kata Menkeu Sri Mulyani.

Dalam konteks tersebut, Menkeu Sri Mulyani memberikan penegasan bahwa pemerintah selalu siap memenuhi kebutuhan dana untuk sarana dan prasarana penelitian, meskipun permintaan dana yang diajukan oleh BRIN sangat besar.

Menkeu Sri Mulyani menekankan pentingnya pemantauan terhadap kebutuhan tersebut, mulai dari pembangunan laboratorium hingga pembelian peralatan. Ia juga mencatat bahwa Kepala BRIN telah melaporkan adanya peralatan dengan harga tinggi. Namun, bagi pemerintah, harga bukanlah hal utama yang menjadi pertimbangan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa peralatan tersebut memenuhi kebutuhan para peneliti dan dapat digunakan secara optimal dalam operasional penelitian.

Pada tahun 2022, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp1,17 triliun dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membangun beragam fasilitas di BRIN. Realisasi anggaran tersebut mencapai Rp957 miliar, sehingga masih ada sisa dana yang belum digunakan.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak yang Benar Sejak Dini Menurut Ustad Solmed

Tahun ini, pemerintah melanjutkan alokasi anggaran pembangunan untuk BRIN dengan pagu awal sebesar Rp240 miliar yang kemudian ditingkatkan menjadi Rp519 miliar. Namun, hingga Juni 2023, realisasi anggaran baru mencapai Rp20 miliar.

Menkeu Sri Mulyani menekankan bahwa dalam enam bulan mendatang, sekitar setengah triliun rupiah harus terserap agar anggaran tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.

Dengan demikian, Menkeu Sri Mulyani memastikan bahwa anggaran riset dan inovasi untuk tahun ini sudah memadai. Dukungan dana abadi dari LPDP serta kesiapan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dana untuk sarana dan prasarana penelitian menjadi faktor penting dalam memastikan kelancaran pengembangan riset dan inovasi di Indonesia.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah