"Kalau kita punya sistem yang sangat canggih, saat ini bisa mengeluarkan peringatan dini dalam waktu yang sangat singkat kurang dari empat menit. Tapi kalau masyarakatnya tidak tahu apa yang harus dilakukan, sistem peringatan dini itu tak menjamin keselamatan," kata Ardito.
Ia menjelaskan, jika dalam keadaan darurat tsunami, risiko kehilangan nyawa dan harta benda masyarakat pesisir dengan tingkat kesiapan rendah atau tidak ada sangat tinggi.
Tak hanya itu, rantai peringatan yang lemah atau terputus, sehingga informasi tak sampai ke masyarakat juga tidak ada arahan untuk masyarakat mengevakuasi diri.
Hal tersebut bisa karena ketidaksiapan SDM hingga prosedur atau masalah tekonologi. Menurutnya, selama ini sistem peringatan dini terfokus pada peningkatan tekonologi, tapi perlu juga fokus pada kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapai tsunami.***