Network
POTENSI BISNIS - Fenomena La Nina akan melanda Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Sebelumnya, fenomena ini sudah di rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa fenomena La Nina akan berlangsung pada Oktober 2020 hingga Maret 2021.
La Nina ini akan meningkatkan curah hujan 20-40 persen dari biasanya. Sementara itu puncak hujan diperkirakan jatuh pada bulan Desember 2020. Akibatnya fenomena La Nina bisa menimbulkan berbagai bencana akibat curah hujan tinggi.
Fenomena La Nina tersebut dapat menimbulkan beberapa bencana, diantaranya banjir bandang, longsor, angin kencang hingga angin puting beliung.
Baca Juga: Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-young Meminta Liga 1 dan 2 Segera Kembali Digelar
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG, telah mengingatkan semua pemerintah daerah terkait potensi munculnya bencana hidrometeorologi tersebut. Demikian pula dengan Presiden Jokowi juga sudah memberikan arahan terkait potensi bencana akibat fenomena La Nina.
Khusus pada Desember, kondisi itu akan diperparah dengan munculnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dari Samudera Hindia. Fenomena MJO sedang berlangsung di garis tropis Indonesia pada 18-24 Oktober, tapi saat ini La Nina belum pada puncaknya. MJO diperkirakan akan kembali pada Desember bertepatan dengan puncak La Nina.
"Curah hujan yang sangat tinggi kemungkinan akan memunculkan bencana hidrometeorologi, ungkap Dwikorita, mantan Rektor UGM itu. Sebagaimana dilansir dari PortalJogja.com dengan judul "Fenomena La Nina, BMKG Ingatkan Agar Pemda di Indonesia Perhatikan Info dari Pemerintah".
Baca Juga: Rupiah ke Dolar AS Hari Ini Bergerak Labil Kisaran Rp14.650, IHSG Menguat ke Level 5.102,17
