"Awalnya mendong hanya tikar, tapi kita berinovasi, menjadikan mendong sebagai kerajinan lainnya. Negara lain maju dengan industri teknologi dan otomotif, kita harus maju dengan hasil karya kita, yaitu kerajinan lokal kita," ungkapnya.
Baca Juga: Perlukah Membangun Jaringan Bisnis? Simaklah Beberapa Manfaatnya Berikut ini
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Heru Saptaji menyebutkan, terjadinya pandemi Covid-19 berdampak banyak pada perputaran ekonomi dunia.
Namun, adanya pandemi juga memiliki hikmah, yaitu memunculkan UMKM dan produk unggul dan tetap bertahan.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan BI Tasikmalaya kepada UMKM binaannya di wilayah Priangan Timur, pada masa awal pandemi Covid-19 terjadi penurunan produksi dan penjualan mencapai 50-75 persen.
Namun, sejak Juni 2020 mulai terjadi pemulihan produksi dan penjualan UMKM sekira 25-50 persen.
Heru menyebut, salah satu UMKM yang mampu bertahan adalah CV Mendong Jaya, yang saat ini mulai kembali melakukan ekspor ke Amerika Serikat.
"Artinya, upaya para UMKM untuk bertahan itu mulai membuahkan hasil," pungkasnya.***(Abdul Muhaemin/pikrian-rakyat.com)