Ekspor Perdana Produk Jamu Asli Indonesia Tembus Pasar Arab Saudi

- 11 Agustus 2020, 11:44 WIB
Ilustrasi: rempah-rempah untuk pembuatan jamu/
Ilustrasi: rempah-rempah untuk pembuatan jamu/ /pexels

POTENSI BISNIS - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan mengakatan, produk jamu Indonesia terus berkembang dan semakim diakui dunia Internasional.

Hal ini disambut Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakn ekspor perdana PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, yang menumbuhkan optimisme bahwa produk makanan juga minuman khususnya rempah-rempah dapat terus mendorong kinerja ekspor nasional.

Seremoni pelepasan container pertama dilakukan secara virtual, sekaligus merupakan ekspor perdana PT Industri Jamu dan Farmasi Sindo Muncul ke Arab Saudi.

Baca Juga: Petani Milenial Asal Bogor Jual Sayur Hidroponik Hingga Keluar Kota

"Selalu ada peluang di tengan kesulitian, Salah satunya peluang ekspor produk rempah-rempah Indonesia. Inilah peluang yang harus terud dimanfaatkan para pelaku usaha dan peluang ini juga dapat meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19," kata Agus melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 11 Agustus 2020.

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Antara, Mendag optimis keberhasilan ini dapat mejadi dorongan bagi industri biofarma dan produk makanan/minuman untuk terus melakukan penetrasi ke pasar global, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 ini.

Menurut Kasan, ekspor perdana ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dengan mitranya yaitu Mizanain dari Arab Saudi.

Baca Juga: di Tengah Pandemi Zhong Huijian Akibat Perusahaan Farmasi Makin Kaya

Kesepakatan tersebut, kata dia, dicapai pada perhelatan Trade Expo Indonesia Oktober 2019 lalu.

Selain itu, Kasan mengapresiasi ekspor hari ini. Mengingat Arab Saudi telah menerapkan kebijakan peningkatan tarif bea cukai mauk pada 500 jenis produk untuk meningkatkan penerimaan negara sebagai respon terhadap pandemi Covid-19.

Kebijakan itu dinilai dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap perdagangan Indonesia ke Arab Saudi, yang tidak terkena dampak langsung di antaranya adalah sektor produk biofarma dan mamin (makanan/minuman).

Baca Juga: Anda Suka Traveling? 7 Profesi Berikut Bisa Membuat Anda Berkeliling Dunia

Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, pada semester pertama 2020 ekspor produk biofarmaka Indonesia mencapai 4,2 juta dolar AS atau naik 32,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 yang besarnya 3,17 juta dolar AS.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah