Akhirnya Doa Ibu Brigadir J Terkabul, Terungkapnya Alasan Ferdy Sambo Bunuh Yoshua sebagai Hukuman Ajudanya

- 24 Agustus 2022, 18:21 WIB
Putri Candrawathi dan Mendiang Brigadir J
Putri Candrawathi dan Mendiang Brigadir J /

“Itu dua hal pokok yang dia akui dalam pemeriksaan dengan kami,” tandasnya.

Sementara itu, kini terungkap fakta baru bahwa Ferdy Sambo menyebut pembunuhan Brigadir J itu adalah hukuman untuk sang ajudan.

"Setelah dia kembali ke rumah dinas itulah atau TKP itu dia kemudian memanggil Yosua dan beberapa ADC-nya tadi itu untuk kemudian melakukan, katakanlah penghukuman. Dalam bahasa dia ya, kepada Yosua," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dikutip dari YouTube Narasi.

Sementara itu, ditemukan juga skenario yang dikirim melalui ponsel.

"Skenarionya melalui pemeriksaan ponsel jadi di situ terlihat bahasa-bahasa memang sudaa da skenario dan mereka diingatkan nanti kalau ada pertanyaan ya ingat itu skenarionya begitu, dan mereka diingatkan untuk nanti kalau ada pertanyaan ya ingat itu skenarionya, begitu. Dan bahasa-bahasa itu dijawab iya, oke akan kami lakukan," beber Ahmad Taufan Damanik.

Menurut Damanik, Bharada E dan tersangka lainnya pun mengakui mengikuti skenario yang telah disiapkan sang jenderal.

"Ya kami mengakui mengikuti skenarionya, seolah-olah ada pelecehan seksual, ada tembak menembak kemudian saudara Yosua meninggal dunia," tambahnya.

Ada Bukti Perintah Hilangkan Bukti

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku telah mengantongi sejumlah bukti penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan salah satu bukti tersebut berupa jejak digital adanya perintah untuk menghilangkan barang bukti seusai Brigadir J dibunuh.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah