LGBT Punya Pangkat Tinggi di Sisi Allah, Penyakit Batin Mudah Sembuh, Buya Yahya: Jangan Dikalahkan Syahwat

- 26 Juli 2022, 22:38 WIB
Cegah Penyebaran LGBT, Pemprov DKI Amankan Lelaki 'Kemayu' di Citayam Fashion Week SCBD. Berikut adalah pandangan kajian ilmu dari Buya Yahyan tentang mereka yang LGBT. Siapapun, LGBT, lainnya, pintu maaf dibuka oleh Allah. Dengan catatan mau menuju kepada pintu tersebut.
Cegah Penyebaran LGBT, Pemprov DKI Amankan Lelaki 'Kemayu' di Citayam Fashion Week SCBD. Berikut adalah pandangan kajian ilmu dari Buya Yahyan tentang mereka yang LGBT. Siapapun, LGBT, lainnya, pintu maaf dibuka oleh Allah. Dengan catatan mau menuju kepada pintu tersebut. /TikTok @ferlitabreslin

POTENSI BISNIS - LGBT lagi-lagi jadi sorotan publik setelah berani tampil di publik di ajang Citayam Fashion Wee (SFW) di SCBD, Sudirman Jakarta.

Pemerintah Jakarta mulai memberlakukan aturan, jika mereka akan mengamankan pria kemayu atau gemulai untuk kemudian dibina.

Publik melihat pria kemayu dengan pakaian wanita benar-benar resah. Apalagi di SCBD banyak anak-anak yang dari segi pendidikan dan ekonomi harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Juga: Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Tubuh Sakit, dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Kerja Allah untuk Manusia

Baca Juga: GEGER! Efek Arya Saloka Hapus Semua Foto Putri Anne di Instagram, eh Amanda Manopo Terseret Lagi

Tak terbayang, jika anak-anak labil dalam pemikiran dan emosional tersebut terbawa arus dengan ajakan, rayuan, untuk mencontoh perilaku lelaki berpenyakit batin.

Dengan kondisi tersebut, adanya LGBT di SCBD harus benar-benar diantisipasi untuk menyelamatkan anak-anak.

Berikut adalah pandangan kajian ilmu dari Buya Yahyan tentang mereka yang LGBT.

Pertama kaidah yang harus kita pahami bahwa siapapun dari kita, hai pendosa, pelaku dosa sebesar apa pun dosamu selagi itu bukan menyekutukan Allah maka pintu maaf masih ada untukmu.

Baca Juga: Perhatikan, Berikut Penyebab Terjadinya Bullying pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Siapapun, LGBT, lainnya, pintu maaf dibuka oleh Allah. Dengan catatan mau menuju kepada pintu tersebut.

Tidak diperkenankan kita memutus harapan dari hamba yang beriman. Yang diuji oleh Allah dengan kelainan dia LGBT, dia adalah umat Nabi Muhammad SAW.

Di dalam hatinya ada keimanan, dia bersyahadat, akan tetapi diuji oleh Allah SWT dengan penyakit tersebut.

Hati kecilnya mengingkari, hati kecilnya tak mau, akan tetapi syahwat dia tidak bisa menahan itu semuanya.

Dia berat memerangi itu semuanya. Dia harus bertentangan dengan lingkungannya dia seperti itu.

Baca Juga: Tes IQ: Awas Terkecoh! Gelas Manakah yang Memiliki Air Paling Banyak? Buktikan Kecerdasan Anda Tinggi

Ibunya tidak senang, bapaknya tidak senang, saudaranya juga tak senang. Sebetulnya dia dengan satu musibah.

Kalau begitu jangan sampai diputus harapannya untuk bertobat. Lalu dikatakan tidak bisa bersih dan sebagainya.

Ada pun berkata Imam Mujahid, yang tidak bergegas bertobat. Meskipun sudah mandi besar, zahirnya saja yang sudah dibersihkan dia bisa melakukan salat karena sudah mandi besar.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta: Cari Simpatik Banyak Orang, Elsa Kelabui Papa Surya hingga Ricky Semakin Bebas

Tapi lihat kekotoran hatinya, kekotoran dosanya masih saja karena belum bertobat.

Bisa kita maknai bagi yang tidak pernah bertobat tidak ada keinginan untuk bertobat karena dia akan selalu mendapat kemurkaan dari Allah, kutukan dari Allah terus, nauzubillah.

Maka kami seru kepada saudara-saudariku yang diuji oleh Allah dengan penyakit senang sesama jenis, lalu mencari kesenangan dengan sesama jenis, ingat yang pertama Allah maha luas dengan pengampunannya.

Jangan menunda esok hari. Hari inilah waktunya untuk bertobat, sekaligus untuk mengobati dirimu sendiri, yang bisa mengobati, dirimu.

Kau tahan, kau perangi. Jangan kau turuti hawa nafsumu. Mohon maaf saya seorang laki-laki, anda laki-laki normal, kalau lihat perempuan cantik misalnya ada urusan syahwat, apakah setiap melihat perempuan cantik kita zinahi? Kan nggak!

Sama seorang yang diuji oleh Allah dengan penyakit LGBT ini, dia perempuan dengan perempuan ada syahwat.

Apakah setiap syahwat harus dituruti? Sama sebenarnya. Hanya kekuatan iman yang bisa menghalangi semuanya.

Sebenarnya kalau menjauhi syahwat ini sama, normal dan tidak normal sama. Yang punya kelainan, kalau dia takut sama Allah pasti bisa menjauhinya.

Dan, awal kesembuhannya adalah dengan cara semacam itu. Menghindari yang haram, cari yang halal.

Sudah banyak yang kita sering berbincang dengan mereka yang punya masalah ini akhirnya dia memaksa harus menikah.

Laki-laki senang dengan laki-laki akhirnya menikah (dengan perempuan) dan punya anak, dia bilang, 'Saya gemetar kalau bertemu laki-laki,' tapi akhirnya dia bisa berhubungan dengan istrinya. Tapi dia mengatakan belum bisa maksimal dengan istrinya, 'Tapi saya semenjak menikah pastikan tidak lagi berurusan dengan laki-laki,' dia seorang laki-laki. 'Setiap saat pengin laki-laki saya alihkan,' tapi tetap godaannya besar. 'Tidak, tidak, tidak.'

Yang diuji dengan LGBT saudara-sudariku tercinta, semakin kau menahan hawa nafsu langsung pahalamu pangkatmu gede.

Itu seperti penyakit batin, jika bersabar dan tidak dituruti maka Allah punya pahala besar untukmu.

Syaratnya apa? Jangan dituruti. Perlahan akan kembali normal. Jangan diputus harapan mereka.

Mereka bisa bertobat, tobatnya caranya berhenti, mengadu kepada Allah, kemudian cari yang halal, istighfar yang banyak, kemudian menangis Allah Maha Pengampun.

Kami serukan kepada saudara-sudariku yang diberikan ujian itu dari Allah, takutlah kepada Allah.

Allah maha kasih, sambutlah seruan Allah, panggilan Allah, indah dengan Allah. Jangan sekali-kali kita memutus harapan hamba Allah yang berdosa untuk bertobat. Haram memutus harapan, beri harapan semuanya.

Sebesar apa pun dosa kita, pengampunan Allah lebih agung kecuali menyekutukan Allah. Yang menyekutukan Allah tidak Allah ampuni.

Semoga Allah memberikan pengampunan kepada kita semuanya. Semoga Allah berikan kesembuhan, Allah Maha Kasih, Allah ampuni dan mereka akhirnya kembali normal, murka Allah tidak ada lagi untuk mereka.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Buya Yahya Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah