Tanggapi Kritik pada Jokowi ke Ukraina-Rusia, Djumala: Diplomasi Perdamaian Bukan Pabrik Tempe

- 4 Juli 2022, 18:36 WIB
Dubes Darmansjah Djumala yang juga Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri.
Dubes Darmansjah Djumala yang juga Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri. /dok. BPIP/

POTENSI BISNIS - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia mendapat reaksi publik Indonesia.

Jokowi melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia tersebut setelah menghadiri pertemuan G7 di Jerman.

Dino Patti Djalal, mantan Wamenlu era SBY, mengatakan “secara umum misi perdamaian Jokowi belum terwujud pada hari ini”.

Baca Juga: Tak Perlu Psikiater Anak, Kemunculan Sal Buat Luka Reyna Terobati hingga Andin Salah Tingkah di Ikatan Cinta

Dino juga tidak melihat adanya terobosan dalam misi perdamaian Jokowi itu. Dikatakan, “dari segi misi perdamaian, tidak ada terobosan. Sebab, kalau misi perdamaian berarti konsep perdamaian diterima kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia”.

Menanggapi Dino, Dubes Darmansjah Djumala menegaskan, dalam fatsun diplomasi, perdamaian setidaknya harus melalui tiga proses: komunikasi, penghentian kekerasan dan dialog.

Tiga tahapan proses itu sering dirujuk sebagai adab diplomasi. Dikatakan oleh Djumala, yang pernah menjabat sebagai Dubes Indonesia untuk Austria dan PBB di Wina, pembicaraan dan negosiasi perdamaian tak akan bisa dimulai jika tidak ada komunikasi.

Sebab, dari komunikasi itulah kedua seteru bisa mengetahui posisi dan apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak.

Baca Juga: SINOPSIS Ikatan Cinta 4 Juli 2022: Kemunculan Sal Bikin Reyna Ketakutan, Andin Bereaksi

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah