Kemenkes Sebut Dua Gejala Varian Omicron Paling Dominan Batuk dan Pilek, Penderita Wajib Isolasi di Rumah 

- 5 Januari 2022, 11:41 WIB
Ilustrasi varian Omicron. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali meningkat hingga 254 kasus pada Selasa, 4 Januari 2022.
Ilustrasi varian Omicron. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali meningkat hingga 254 kasus pada Selasa, 4 Januari 2022. /Pixabay/
 
POTENSI BISNIS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali meningkat hingga 254 kasus pada Selasa, 4 Januari 2022. 
 
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan dari ratusan kasus Omicron ditemukan dua gejala yang paling dominan dialami oleh pasien, yaitu batuk dan pilek.
 
Menurutnya, , virus Covid-19 varian Omicron ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan dengan varian lainnya seperti Delta. 
 
 
 
"Sebagian besar pasien kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami itu pilek (27 persen) dan batuk (49 persen)," kata Nadia, Rabu, 5 Januari 2022, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News. 
 
Nadia menjelaskan, kasus probable dan konfirmasi Omicron positif wajib untuk menjalani isolasi di rumah sakit. 
 
Ketentuan terkait isolasi ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529). SE itu ditandatangani Menkes pada 30 Desember 2021.
 
 
"Seluruh kasus probable dan konfirmasi varian Omicron, baik yang bergejala maupun tidak harus dilakukan isolasi di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan Covid-19," bunyi keterangan dalam SE tersebut.
 
Perlu diketahui, sebelumnya Kemenkes kembali menemukan dua kasus baru Covid-19 varian Omicron dari transmisi lokal. 
 
Nadia mengatakan, dua warga Surabaya itu diketahui baru saja pulang liburan dari Bali.
 
"Saat ini yang terbaru adalah dua orang warga Surabaya. Diketahui keduanya habis berlibur ke pulau Bali bersama keluarga besar," kata Nadia dalam keterangannya, Minggu, 2 Januari 2022.
 
Nadia menjelaskan, saat ini kedua pasien tersebut tanpa bergejala dan telah menjalani isolasi di rumah sakit. 
 
 
Menurutnya, dengan penambahan dua kasus tersebut total kasus konfirmasi omicron di Indonesia menjadi 138 kasus.
 
"Sebanyak 135 merupakan kasus impor dan 3 kasus transmisi lokal," ujarnya.
 
Nadia menegaskan, varian Omicron memiliki tingkat penularan tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. 
 
Maka dari itu, masyarakat harus tetap waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat.
 
 
Nadia menyampaikan, untuk upaya pencegahan dan pengendalian dan upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan. 
 
Pemerintah kembali mengingatkan dan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas.
 
"Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker. Mari kita ajak saudara-saudara kita yang belum divaksin untuk segera divaksin," jelas Nadia.***
 

Editor: Babah Pram

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x