Refleksi HUT RI ke-76 Kemerdekaan Indonesia: Hadapi Ujian Nyata Covid-19, Jangan Bermental 'Centeng'

- 17 Agustus 2021, 10:57 WIB
Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara: Refleksi HUT RI ke-76 Kemerdekaan Indonesia: Hadapi Ujian Nyata Covid-19, Jangan Bermental 'Centeng'.*
Upacara HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara: Refleksi HUT RI ke-76 Kemerdekaan Indonesia: Hadapi Ujian Nyata Covid-19, Jangan Bermental 'Centeng'.* /Istanapresiden.go.id

"Berapa ribu bahkan juta nyawa yang berkorban demi kemerdekaan ini. Darah segar para pejuang, Insya Allah mendapat kemuliaan. Maka, para penerima mandat rakyat jangan coba-coba mengkhianati amanat rakyat," kata Atep Mastur di malam perenungan menyambut HUT ke-76 Republik Indonesia pada Selasa, 16 Agustus 2021.

Dahulu para pendiri bangsa ini fokus pada tujuan untuk merdeka. Mereka dalam melakukan perlawanan pada penjajah tidak pernah terbersit mau jadi apa, dan dijadikan apa setelah merdeka nanti.

Begitupun saat ini, dalam menghadapi Covid-19, mereka yang mendapat mandat dari rakyat, sebaiknya bersama-sama pada satu tujuan, menyelamatkan nyawa dan menyehatkan bangsa ini.

"Jangan sekali-kali ingin mendapat keuntungan saat bertugas menghadapi Covid-19 ini. Jangan utak-atik hukum tertinggi demi kekuasaan atas nama penanganan pandemi ini. Ikhlaslah mengabdi pada bangsa ini, demi posisi kemuliaan di hadapan Allah," sebutnya.

Atep Mastur mengingatkan, bangsa dan negara ini adalah milik Allah. Maka bertugas-lah sebagai abdi Allah, maka akan selalu mendapat petunjuknya. Dalam menyambut kemerdekaan ini kata dia, adalah sebuah ibadah di hadapan Allah.

"Bangsa dan negara adalah milik Allah. Jangan dirusak oleh kepentingan apapun demi mendapat keuntungan materi maupun politik. Mari menyambut kemerdekaan ini, karena akan bernilai ibadah jika dalam menjalankan kenegaraan dan kebangsaan secara benar, sesuai dengan amanat rakyat dan cita-cita para pendahulu bangsa ini," jelasnya.

Posisi para pengisi bangsa ini hanya bisa mendoakan yang terbaik pada para pemegang kebijakan.

"Kita sebagai hamba Allah hanya bisa berdoa untuk kebaikan bangsa ini. Kita doakan para pemegang kekuasaan mampu menjalankan tugas sesuai konstitusi demi kita dan kami rakyat Indonesia," jelasnya.

Atep Mastur pun meminta agar penggerak negara ini memperhatikan para pejuang yang masih diberi kepercayaan umur panjang. Akan tetapi jika sudah wafat, maka perhatikan para keturunannya.

"Ingat, darah mereka akan tetap segar dan saksi akan kemerdekaan bangsa ini. Perhatikan para anak-anak pahlawan. Bukan dengan dibiayai negara. Beri mereka akses kemudahan untuk mengisi bangsa ini," jelasnya.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah