POTENSI BISNIS - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon tengah merayakan hari kelahirannya tepat pada Selasa, 1 Juni 2021.
Memasuki usia ke 50 tahun, Fadli Zon yang saat ini terkonfirmasi terpapar virus Covid-19 mengenang mendiang ibunda.
Bagi Fadli Zon moment ulang tahun ini untuk pertama kalinya tanpa kehadiran sang ibu Ellyda binti Muhammad Yatim yang meninggal dunia pada 19 Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Simak 5 Zodiak yang Miliki Kecerdasan Emosional, di antaranya Scorpio dan Pisces
Fadli Zon menuliskan sebuah puisi yang dipersembahkan untuk mendiang ibunda dan diunggah dalam akun Twitter pribadinya.
"Hari ini saya masuk usia setengah abad. Setiap ulang tahun, saya selalu ucapkan ulang tahun itu untuk ibu. Karena ibulah yang berjuang melahirkan," tulis Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon pada 1 Juni 2021.
"Tahun ini tak ada lagi. Puisi ini untuk ibu saya yang susah payah melalui operasi caesar melahirkan saya 50 tahun lalu," lanjutnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 2 Juni 2021: Ubahlah Gaya Hidup untuk Sagitarius, Aries dan Taurus
Selain tanpa kehadiran sang ibu, moment ulang tahun kali harus dilalui Fadli Zon saat dirinya terpapar Covid-19.
Diketahui, Fadli Zon menjelang hari ulang tahunnya mengumumkan bahwa dirinya positif terpapar Covid-19 pada 30 Mei 2021.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, dia menjelaskan telah menjalani suntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Besok Rabu 2 Juni 2021: Banyak Tayangan Seru di MNC TV, Trans TV, dan GTV
"Di hari-hari menjelang 50 tahun, akhirnya saya terpapar Covid-19. Maret lalu sudah 2 kali vaksin, dan tes titer antibodi 250 (cukup baik). Covid-19 ini nyata ada. Alhamdulillah baik-baik saja. Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," tulis Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon.
Berikut puisi hasil karya Fadli Zon berjudul Setengah Abad yang mengungkapkan kerinduannya kepada sang ibu.
Setengah Abad - untuk Mama Ellyda
Setengah abad lalu
kau pertaruhkan semua
untukku
jiwamu menembus bayang
ragamu luluh berjuang
nyawamu di ruang singgasana
doa-doa terus dilantunkan
tak lelah mengetuk semesta
dan Allah begitu sayang
menjagamu dengan tenang
setengah abad lalu aku dilahirkan
di tengah hiruk pikuk metropolitan
sepuluh bulan lebih dalam kandungan
lima kilogram
lima puluh tujuh sentimeter
hanya bisa menangis
sementara air matamu telah habis
hari ini engkau tak ada lagi
tak bisa mencium tangan
meminta maafmu kembali
yang tersisa
hanya doa dan kenangan
kau selalu hidup dalam ingatan
setengah abad lalu
kau pertaruhkan semua
untukku
Fadli Zon, Jakarta 1 Juni 2021.***