POTENSI BISNIS – Akibat tindakan keras yang intensif oleh Militer Myanmar kepada para penjunjuk rasa, kini Australia pun memutuskan untuk menangguhkan program kerja sama pertahanan dengan Myanmar.
Unjuk rasa yang terjadi ialah terkait aksi protes besar-besaran akibat kudeta yang dilakukan militer Myanmar bulan lalu.
Pihak Australia lebih memilih melakukan bantuan kemanuasian bekerjasama dengan organisasi non-pemerintah ketimbang dengan pemerintah atau entitas terkait pemerintah.
Baca Juga: Cara Cek Lolos atau Tidaknya Program Kartu Prakerja Gelombang 13
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Marise Payne pada Minggu malam.
Australia akan mengarahkan langsung bantuan kemanusiaan segera kepada komunitas Rohingya dan etnis minoritas lainnya.
"Kami akan memprioritaskan bantuan kemanusiaan dan yang paling mendesak dan berusaha memastikan keterlibatan bantuan kemanusiaan kami dengan dan melalui organisasi non-pemerintah, bukan dengan pemerintah atau entitas terkait pemerintah," kata Payne.
Dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA, hubungan kerja sama pertahanan bilateral Australia dengan militer Myanmar dibatasi pada area non-pertempuran seperti pelatihan bahasa Inggris.
Canberra juga akan terus mendesak pembebasan segera Sean Turnell.