Kemendikbud Nadiem Makarim: Target Sekolah Tatap Muka Juli 2021

- 4 Maret 2021, 11:14 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka
Ilustrasi sekolah tatap muka /PORTAL JEMBER/PJ 04

POTENSI BISNIS - Saat ini program vaksinasi Covid-19 yang dimulai oleh pemerintah sudah berjalan.

Setelah sebelumnya diprioritaskan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes), kini vaksinasi Covid-19 sudah mulai diberikan kepada masyarakat kategori lain, termasuk kepada para tenaga pendidik.

Kemendikbud Nadiem Makarim menargetkan Pelaksanaan pembelajaran tatap muka rencananya akan mulai dibuka pada bulan Juli 2021 dorongan syarat program vaksinasi bagi tenaga pengajar ini selesai di bulan Juni.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Jadi Rebutan Dunia Internasional, Menkes: Bersyukur Kita Bisa Dapat

Dikutip dari laman resmi Pikiran Rayat Tasikmalaya, Kemendikbud Nadiem Makarim mengatakan, terdapat tiga macam tenaga pengajar yang diprioritaskan menerima vaksinasi Covid-19.

Ketiga macam tenaga pengajar yang diutamakan itu ialah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Baru kemudian pelaksanaan vaksinasi akan diberikan bagi tenaga pendidik di jenjang yang lebih tinggi, yakni di sekolah menengah hingga universitas.

Baca Juga: Kemendikbud Nadiem Luncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi untuk Calon ASN PPPK

“Harapan kita kalau vaksinasi bisa selesai Juni, sedangkan Juli itu kan tahun ajaran baru," ungkap Nadiem saat konferensi Pers di Jakarta pada hari Kamis, 25 Februari 2021.

"Berarti tahun ajaran baru 2021 Insyaallah sekolah sudah bisa tatap muka,” sambungnya.

Walaupun begitu, kegiatan belajar tatap muka di sekolah akan tetap dibatasi dan harus senantiasa mentaati protokol kesehatan.

“Mungkin bukan seratus persen kapasitas. Tapi paling tidak dua sampai tiga kali seminggu atau dengan sistem rotasi,” ujar Nadiem.

Baca Juga: Said Aqil Siradj Ditunjuk Menteri BMUN Jadi Komut dan Rangkap Jabatan di PT KAI

Tetapi, sejak bulan Januari kemarin, pemerintah telah mulai memperbolehkan pelaksanaan sekolah tatap muka di wilayah-wilayah dengan risiko penyebaran yang rendah serta dengan kapasitas yang dibatasi.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah