Anies pun berharap dampak banjir tidak meluas lantaran hujan telah berhenti. "Mudah-mudahan tidak sampai ke pusat kota dan saat air surut orang bisa kembali beraktivitas,” sambung Anies sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman Al-Jazeera pada 21 Februari 2021.
Baca Juga: Upaya Atasi Banjir di Bekasi, Menteri PUPR Siapkan Langkah Darurat Jangka Panjang
Sementara itu, Jessica Washington dari Al Jazeera, mengabarkan satu daerah terkena dampak terparah di Jakarta Timur.
Pada reportasenya, dia menanyakan kenapa kota itu selalu dilanda banjir pada tiap tahunnya. "Ahli lingkungan dan ilmuwan mengatakan bahwa insiden ini tidak bisa dinormalisasi," katanya.
Anies tak sesuai janji
Jessica menyoroti banyaknya pembangunan yang berlebihan. Terlalu banyak beton, kurangnya ruang hijau, dan pengambilan air tanah yang berlebihan jadi penyebab banjir parah dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia.
Sebut dia, jika Gubernur Anies Baswedan tidak bekerja sesuai janjinya dalam menangani banjir.
“Para ilmuwan yang kami ajak bicara mengatakan bahwa Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak bertindak seperti janjinya."
Bukannya fokus pada normalisasi dan pelebaran sungai, justru Anies Baswedan lebih fokus pada Estetis dari pada Praktis.
Dia pun mengatakan, jika tahun ini sudah banjir dan tidak ditangani secara baik, maka Jakarta tahun depan akan kembali banjir.