Pandji Pragiwaksono: Mohon Maaf Tonton Videonya, Itu Ucapan Sosiolog, Ini Jawaban Muannas

- 21 Januari 2021, 11:48 WIB
Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas potongan video yang viral tentang Front Pembela Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas potongan video yang viral tentang Front Pembela Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. /Kolase foto/Instagram @pandji.pragiwaksono/Twitter @muannas_alaidid/

POTENSIBISNIS.COM – Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas potongan video yang viral tentang Front Pembela Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Video tersebut menjadi sorotan netizen dan kritikan para pegiat media sosial, temasuk Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidi.

Pandji lantas meminta maaf dan meminta Muannas Alaidid untuk menonton video aslinya, karena pernyataannya soal FPI merupakan kutipan dari Sosiolog Thamrin Tamagola.

Baca Juga: Potongan Video Pandji Pragiwaksono yang Viral: Pintu Rumah Ulama FPI Kebuka untuk Warga

Muannas Alaidid pun membalas bahwa dia sudah menontonnya, dan tetap menilai narasi Pandji Pragiwaksono ngawur.

"Sudah, narasi Anda ngawur. Jangan sampai publik disesatkan seolah urusan FPI dilarang. Anda sederhanakan hanya soal bencana dan kemanusiaan, kemudian kita kecilkan peran ormas lain," kata Muannas Alaidid.

Di akhir cuitannya, Muannas Alaidid menerangkan bahwa FPI dilarang karena menganggu ketertiban umum dan antipancasila.

Baca Juga: Singgung NU dan Muhammadiyah, Denny Siregar ke Pandji Pragiwaksono: Hati-hati Lho

"Mohon maaf, tapi belum ditonton ya (yang) sumber video yang dijadikan kutipan? Saya bilang bahwa Itu ucapan sosiolog, Pak Thamrin Tomagola waktu saya interview beliau di Hard Rock FM Jakarta awal 2012," kata Pandji Pragiwaksono.

"FPI tu dilarang bukan soal itu, tapi erat kaitan dengan gangguan ketertiban umum dan antipancasila (ubah sistem negara)," ujar.

Belum lama ini Pandji mengeluarkan pernyataan bahwa Front Pembela Islam (FPI) bisa disukai masyarakat, lantaran dua ormas besar di Indonesia tak akur.

Baca Juga: Benarkah Pandji Pragiwaksono dalam Masalah Besar usai Bandingkan FPI, NU hingga Muhammadiyah?

Ormas yang dimaksud Pandji dalam pernyataannya itu adalah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Perkataan Pandji itu langsung menuai kritikan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidi.

Muannas justru menuding Pandji Pragiwaksono sebagai seorang yang zalim.

Ketua umum Cyber Indonesia ini merasa jika pernyataan Pandji yang menuding dua ormas tidak akur tidak memiliki dasar yang jelas.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel "Sebut Pandji Pragiwaksono Zalim, Muannas Alaidi: Jasa NU dan Muhammadiyah Terhadap Bangsa Ini Besar", menurut Muannas kontribusi FPI tak sepadan dengan Muhammadiyah dan NU.

"Ini tuduhan, kemarin ada Haikal Hassan terus Mbak you sekarang komedian karbitan. Jasa NU dan Muhammadiyah terhadap bangsa ini besar, tak sepadan dibanding FPI," kata Muannas Alaidid, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @muannas_alaidid, Rabu, 20 Januari 2021.

Muannas Alaidid lantas mengingatkan Pandji untuk menjadi komedian yang baik dan tak mengomentari apa yang tak dimengerti olehnya.

"Jadilah komedian yang baik. Jangan komentari dan menghukum sesuatu yang Anda @pandji tidak ketahui, zalim Anda," ujar Muannas Alaidid.

Muannas Alaidid juga menyarankan Pandji untuk segera meminta maaf pada NU dan Muhammadiyah.

"NU dan Muhammadiyah berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membantu masyarakat. Saran saya untuk para pembohong dan pengadu domba sebaiknya minta maaf kepada kedua ormas islam terbesar tersebut," tuturnya.

Muannas Alaidid lantas mengunggah dua buah artikel yang memperlihatkan ormas NU dan Muhammadiyah ikut membantu korban bencana alam.

"Ini @pandji sebagian kecil perjuangan mereka membantu musibah dan ujian dari Allah. Jangan pura-pura tidak tahu, memang hanya FPI yang bisa bantu bencana dan dibutuhkan masyarakat? Fitnah dan kebohongan ada konsekuensi hukumnya. Jangan kayak Haikal atau Mbak You, sudah minta maaf aja," tutur Muannas Alaidid

Di akhir cuitannya, Muannas Alaidid menerangkan bahwa FPI dilarang karena menganggu ketertiban umum dan antipancasila.

"FPI tu dilarang bukan soal itu, tapi erat kaitan dengan gangguan ketertiban umum dan antipancasila (ubah sistem negara)," ujar .***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah