Presiden Jokowi Disuntik Vitamin C? dr Abdul Muthalib: Saya Bersaksi Itu Asli

- 14 Januari 2021, 15:50 WIB

Baca Juga: Ernest Prakasa: Instagram gw Diserbu Fans Raffi Ahmad

POTENSIBISNIS.COM - Pandemi Covid -19 sampai saat ini masih melanda Indonesia.

Pemerintah terus berupaya untuk mencegah angka positif Covid -19 semakin bertambah.

Satu di antaranya dengan cara program vaksinasi Covid -19.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima suntikan vaksin Covid-19 Rabu 13 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: Dr Reisa: Semua Harus Disiplin Protokol Kesehatan, Termasuk yang Sudah Divaksin, ke Raffi?

Selain Jokowi, ada beberapa tokoh publik lainnya antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih. 

Presiden Jokowi bersyukur vaksinasi telah terlaksana dan berjalan dengan baik.

"Syukur Alhamdulillah pagi tadi sudah terlaksana, vaksinasi berjalan baik" ujar Jokowi.

Dokter Abdul Muthalib  selaku vaksinator dan Erick Thohir tegaskan vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi adalah benar vaksin Sinovac bukan vitamin C.

Baca Juga: Mahfud MD Sempat Dipanggil Ayah oleh Syekh Ali Jaber

Pernyataan dr. Abdul Muthalib dan Erick Thohir tersebut dijelaskan pada acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab.

Erick Thohir selaku Menteri BUMN tegaskan bahwa pemerintah tidak sedang bersandiwara.

Tetapi, benar-benar melakukan upaya mengurangi penularan Covid -19 agar masyarakat tetap terjaga.

Baca Juga: Tes Pramusim Moto Gp Sepang 2021 Resmi Dibatalkan, Ternyata Ini Penyebabnya

“Masa hanya sebuah sandiwara, ini kan bukan sinetron tapi ini benar-benar yang harus kita lakukan pada saat ini,” ujar Erick Thohir dikutip PotensiBisnis.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Erick menjelaskan Bio Farma memberikan barcode untuk setiap vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Barcode ini bertujuan untuk mengetahui penerima yang telah disuntikkan vaksin tersebut.

“Jadi misalnya tadi Raffi habis disuntik itu masuk ke barcode (identitas penerima),” jelas Erick Thohir.

Selain itu, Barcode ini juga bertujuan untuk mengetahui tahap pendistribusian vaksin.

“Truk-truk nya bisa kita lihat sampai dimana, nomor mobilnya apa, ada kejadian apa kita lakukan itu,” ucapnya.

Baca Juga: Terungkap! Permintaan Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat Sebut-sebut Madinah

Erick juga mengatakan, pentingnya peran pemerintah daerah untuk bekerjasama agar pendistribusian vaksin bisa berjalan dengan lancar.

Sementara itu, dr. Abdul Muthalib merupakan dokter yang bertugas menyuntikan vaksin pertama kepada Presiden Jokowi.

Diketahui dr. Abdul Muthalib telah dipercaya sebagai tim Dokter Kepresidenan sejak periode pertama Presiden Jokowi pada 2014, dan di periode kedua diangkat menjadi Wakil Ketua Dokter Kepresidenan pada 2019.

Dokter Thalib mengaku pertama kali memberikan suntikan kepada Presiden Jokowi.

“Saya belum pernah menyuntik Bapak Presiden Jokowi jadi permulaan saya agak gemetar,” ujar dr. Abdul Muthalib.

“Bapak (Presiden Jokowi) sangat kooperatif sekali dan membantu sekali sehingga saya menyuntiknya bisa dengan tenang,” sambungnya.

Tentang tangannya yang gemetar, Dokter Thalib mengakui gugup karena disaksikan secara langsung serta menyuntikkan vaksin kepada orang nomor satu di Indonesia.

Dokter Thalib menegaskan bahwa vaksin yang diberikan kepada Presiden Jokowi bukan vitamin.

“Saya bersaksi di sini bahwa vaksin itu asli, sebelum dibuka box-nya itu kan sudah ditunjukkan bahwa box-nya itu box vaksin Sinovac dan flacon-nya juga flacon Sinovac,” ujar dr. Abdul Muthalib.

Dokter Thalib juga mengatakan bahwa vitamin C tidak dapat disuntikkan di otot karena akan menimbulkan rasa pedih.

"Dan yang disuntik itu bukan Vitamin C. Karena kalau itu Vitamin C, ketika disuntikkan di otot, (setelahnya) akan terasa pedih sekali,” kata dr. Abdul Muthalib.

Dokter Thalib juga menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi bahwa tidak perlu takut terhadap vaksinasi, serta tetap patuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak jauhi kerumunan) walaupun telah disuntik vaksin.***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah