Network
POTENSI BISNIS - Pemerintah dalam program vaksinasi Covid-19, memastikan bahwa vaksin covid-19 tidak menggunakan vaksin berstatus uji klinis untuk masyarakat Indonesia.
Dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu, 3 Januari 2021, Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma Bambang Herianto membantah vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi nanti adalah vaksin untuk uji klinis.
Seperti yang diketahui, vaksin Covid-19 tahap dua dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis telah tiba di Indonesia dan diterima di Biofarma pada Kamis, 31 Desember 2020 lalu. Vaksin dari Sinovac ini dalam bentuk produk jadi kemasan dosis tunggal.
Baca Juga: Ternyata Bukan 3,5 Tahun! Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Butuh Waktu 15 Bulan Saja
Sebelumnya, Indonesia telah menerima vaksin dari Sinovac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China sebanyak 1,2 juta dosis. Maka Indonesia memiliki total 3 juta dosis vaksin.
Bambang Herianto menjelaskan, saat ini seluruh vaksin Covid-19 tersebut disimpan di tempat penyimpanan khusus di fasilitas penyimpanan Biofarma.
“Saat ini seluruh vaksin tersebut disimpan di tempat penyimpanan khusus di fasilitas penyimpanan Biofarma, dengan suhu sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi vaksinnya, tetap dijaga antara 2 sampai 8 derajat Celsius,” tuturnya, dikutip PotensiBisnis.com dari kanal Youtube Kementerian Kesehatan RepubIik Indonesia.
Baca Juga: Anda Penggemar Tahu dan Tempe? Mulai Hari ini Harganya Naik
Bambang juga mengatakan vaksin Covid-19 juga telah melewati serangkaian pengujian mutu oleh Biofarma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini dilakukan dalam rangka, menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin, agar terjamin mulai dari proses produksi hingga proses distribusi.
