Pelaporan itu dilakukan oleh Muannas Alaidid dan Habib Husin Shahab pada 14 Desember lalu.
Pada Twitternya, Muannas juga menegaskan bahwa pelaporan terhadap Haikal Hassan bukanlah soal mimpinya tetapi pencatutan nama Rasulullah.
Menurutnya, pernyataan Haikal Hassan seolah menghubungkan mimpinya itu dengan insiden penembakan 6 laskar FPI.
Terlebih, dalam ceritanya itu Haikal Hassan menyebut atau menggunakan sumpah.
Sementara itu, saat memenuhi undangan di Distreskrimsus Polda Metro Jaya, Haikal Hassan menyampaikan bahwa cerita dirinya terkait mimpi bertemu Rasulullah itu hanya untuk memotivasi keluarga korban.
Pria yang kerap disapa Babe Haikal itu juga menyebut bahwa mimpinya itu disampaikan semata-mata untuk menghibur para keluarga yang ditinggalkan.***