Bukti Bisnis Kopi Makin Digandrungi di Bandung, BPSMB: Ramai-ramai Cek Kualitas, Antre 2 Bulan

14 November 2020, 10:55 WIB
Ilustrasi Kopi: Bandung yang dingin menjadi potensi bisnis kopi unggulan. Tren bisnis kopi di Bandung ini tiap bulannya selalu bertambah. Munculnya para pengusaha kopi ini tak lain atas kegandrungan masyarakat lokal maupun wisatawan pada kopi. /pixabay/Pexels /

 

 

POTENSIBISNIS - Bandung yang dingin menjadi potensi bisnis kopi unggulan. Tren bisnis kopi di Bandung ini tiap bulannya selalu bertambah.

Munculnya para pengusaha kopi ini tak lain atas kegandrungan masyarakat lokal maupun wisatawan pada kopi.

Tren kopi jadi ladang bisnis ini membuat Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Agro Bandung mengalami peningkatan permohonan layanan uji mutu kopi sepanjang 2020 ini.

Baca Juga: Presiden Singapore Coffe Association Puji Cita Rasa Kopi Indonesia

Hal itu terutama dengan sudah dilakukannya pelayanan pengujian mutu biji kopi dan mutu beras.

Kepala UPTD BPSMB Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Rinny Cempaka mengatakan, pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada tahun 2020 mengalami peningkatan.

"Kami mencatat jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terjadi pada bulan Februari 2020 yang mencapai hampir 50 pemohon. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut, dilakukan pengujian uji kopi gratis dan antusiasme masyarakat pelaku usaha sangat tinggi untuk mengujikan kopi ke UPTD BPSMB Agro Bandung," ujar Rinny pada wartawan, Jumat, 13 November 2020.

Baca Juga: Ragam Menu Indonesia di Paris, Lagi Promo Jamu, Kopi, hingga Nasi Goreng

Dari berita "Tren Kopi Lagi Moncer, Pemohon Layanan Uji Mutu Kopi Indag Jawa Barat Terus Meningkat" untuk diketahui, UPTD yang berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat ini dibentuk sejak 2017 dalam rangka memfasilitasi pengujian mutu barang agro, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Selain melakukan fasilitasi pengujian mutu barang agro, UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan melakukan pelayanan kalibrasi alat ukur.

Lebih jauh, Rinny mengatakan, perlambatan pemohon izin lalu terjadi pada bulan Maret 2020 – Juni 2020, pengujian komoditi agro relatif sedikit.

Hal ini disebabkan oleh kopi yang belum memasuki masa panen dan juga masyarakat yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19.

Baca Juga: Potensi Bisnis: Dwi Rahayu Pengusaha Cokelat di Yogyakarta yang Sukses Berdayakan Petani Kakao

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 2 Sudah Dicairkan untuk 2 Juta Pekerja, Segera Cek Rekening Anda

Baca Juga: Kebakaran di Tamansari Tewaskan Anak 11 Tahun, Fakta Terungkap: Ibu Beli Makan, hingga Main Korek

Baca Juga: Presiden Jokowi Utak Atik Posisi Erick Thohir, Sri Mulyani hingga Terawan Agus

“Tapi pada Juli 2020 sampai dengan Oktober 2020, terjadi peningkatan kembali. Hal ini disebabkan oleh diadakannya kembali pengujian biji kopi gratis tahap kedua,” ujarnya.

Menurut Rinny, rata-rata peningkatan di atas angka 20 pemohon. Peningkatan tersebut dikarenakan UPTD BPSMB Agro Bandung yang sudah bekerjasama dengan Bappebti Kementerian Perdagangan RI tentang Sistem Resi Gudang (SRG) biji kopi dan beras.

Sehingga pengguna SRG dapat mengujikan komoditinya. “Sekaligus UPTD BPSMB Agro Bandung mendapatkan pengakuan dari Bappebti untuk sebagai tempat yang tepercaya untuk pengujian mutu biji kopi dan mutu Beras,” ujarnya.

Rinny menuturkan, kerjasama yang dilakukan dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat tentang pengujian mutu biji kopi dan mutu beras, membuat para pelaku usaha binaan Dinas Perkebunan diarahkan ke UPTD BPSMB Agro Bandung untuk melakukan pengujian.

“UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan kerjasama dengan PT. Agro Jabar untuk pengujian mutu beras dalam rangka penggunaan beras untuk bantuan masyarakat dalam rangka pandemi,” katanya.

Dia menilai pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada tahun 2020 cenderung semakin baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

Hal ini tercermin dalam rekapitulasi pelaku usaha, penerimaan retribusi dan penilaian IKM yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.

“Sehingga pengaruh pandemi Covid-19 relatif tidak terlalu berpengaruh pada penilaian masyarakat dan penerimaan retribusi,” katanya.

Seiring dorongan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan inovasi terkait layanan publik, saat ini dilakukan transformasi layanan yang diawali dengan melakukan branding layanan UPTD BPSMB yang kini dinamakan Bestari atau Balai Pengujian dan Sertifikasi.

Selain Agro Bandung, Bestari juga memiliki tiga balai dengan layanan berbeda. Bestari Logam dan Elektronik di Karawang, Bestari Keramik dan Tabung Gas di Bogor lalu Bestari Air Minum Dalam Kemasan di Cirebon.***pikiran-rakyat.com/Novianti Nurulliah

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler