Singgung Vaksin Corona dari China, Fadli Zon: Perusahaan Besar yang Pasti Otaknya Dagang

23 Oktober 2020, 05:30 WIB
Tangkap Layar Youtube TvOne acara Dua Sisi, Fadli Zon soal vaksin corona atau Covid-19 perusahaan besar yang diotaknya hanya dagang /Youtube/TvOne

POTENSI BISNIS - Pemerintah Jokowi telah menyiapkan Vaksin Corona atau Vaksin Covid-19 yang direncanakan hadir di Indonesia di akhir tahun 2020.

Meskipun telah masuk ke Indonesia, vaksin Corona menurut Airlangga Hartanto tidak bisa langsung disutikan kepada masyarakat.

Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) ini menegaskan perlu waktu untuk melakukan kegiatan imunisasi serta menunggu uji sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Pemerintah Borong 3 Juta Vaksin Sinovac, namun Belum Bisa Dipakai, Ini Alasan Menko Airlangga

“Tiga juta vaksin ini masih ada sertifikasi dari Badan POM, mereka sudah kirim tim ke pabrik Sinovac,” Menko Airlangga Hartarto dalam jumpa pers daring di Jakarta pada Kamis, 22 Oktobe 2020.

Airlangga sebut pemerintah akan melakukan tindakan yang sangat hati hati karena jika terlalu terburu buru di suntikan, maka akan terjadi efek samping vaksinasi.

“Perlu kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat keseluruhan. Pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi,” imbuh Menko Airlangga.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengingatkan bahwa pemerintah harus ingat betul bahwa pusat penyebaran itu berada di laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Jokowi Mohon Para Menteri Rahasiakan Harga Vaksin Corona di Indonesia dan Perbaiki Komunikasi Publik

"Dimulainya virus itu aja di China, berkembang ke seluruh dunia kan disitu pusatnya dari Wuhan, kalo gak ada laboratorium wuhan itu kan gak ada virus itu" kata Fadli sebagaimana dikutip potensibisnis.com dalam channel Youtube TvOne pada acara Dua Sisi Kamis, 22 Oktober 2020.

Selain itu, Fadli Zon menjelaskan bahwa dirinya sangan mengapresiasi tindakan Jokowi yang mengingatkan para menteri agar jangan terburu buru soal Vaksin Corona.

Fadli juga mengingatkan bahwa persoalan ini tentang kemanusiaan, dan dirinya menegaskan bahwa kehati hatian sangat diperluka pemerintah karena perusahaan besar penyokong Vaksin Corona merupakan pengusaha.

Sikap terburu buru dan mau memaksakan menurut Fadli, harus diwaspadai oleh Presiden karena perusahaan besar pasti yang ada di otaknya juga dagang.

Baca Juga: Kata Menlu China ke Luhut, Kerja Sama Menguntungkan dan Strategis, Singgung Vaksin dan Iptek

"Ada kan tadi rencana untuk Virus merah putih, ada juga dari Presiden sendiri hati-hati, jangan ada orang disekitar Presiden terburu-buru mau memaksakan dengan beberapa perusahaan besar ini yang pasti otaknya juga ini dagang"imbuhnya.

Dugaan tersebut menjadi wajar menurutnya, karena berbanding lurus dengan jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 273 juta dan itu merupakan pasar yang sangat besar.

"273 juta rakyat indoensai rakyat besar, kalo penduduk di Indonesia cuma 1 juta gak dilirik, jangan sampe ada orang yang ambil keuntungan ditengah orang susah".***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler