Kenapa 180 Ribu Peserta Kartu Prakerja Gelombang 1 hingga 4 Diblokir? Biar Tak Senasib, Lakukan Ini

21 September 2020, 04:53 WIB
Tangkapan Layar, Salah sambungkan rekening bisa berakibat insentif prakerja tidak cair /Youtube

POTENSI BISNIS - Peserta kartu prakerja yang dinyatakan lolos, wajib belanjakan uang pelatihan untuk mengikuti pelatihan online. 

Jika hal ini tidak dilakukan, maka siap siap nama di kartu prakerja akan di coret. 

Tim Pelaksana Kartu Prakerja mencatat, sejumlah 180 ribu peserta yang dicabut hak kepesertaannya.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB

Adapun alasan pencabutannya disebabkan peserta yang telah diterima dalam Program Kartu Prakerja, tidak mengikuti pelatihan. Peserta ini dari gelombang 1 hingga 4.

"Ada sekitar 180 ribu," ujar Head of Communication Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu saat dikonfirmasi Berita DIY, Sabtu, 19 September 2020.

Sementara banyak pendaftar tak lolos dari 18 juta orang, yang lolos validasi NIK berdasarkan data Dukcapil mencapai 13,4 juta orang. Lalu yang lolos verifikasi nomor telepon hanya 12 juta peserta

Pendaftar yang tak lolos verifikasi email cukup tinggi. 

Hal tersebut terjadi karena banyak peserta tidak teliti ketika memasukkan alamat email atau email yang didaftarkan sudah penuh dan sudah lama tidak aktif

Baca Juga: Nasib Insentif Prakerja Status Gagal Berubah Jadi Pengecekan Sekarang Belum Diproses, Apa Bisa Cair?

Artikel ini telah tayang sebelumnya di beritadiy.pikiran-rakyat.com dengan judul: "180 Ribu Peserta Kartu Prakerja Gelombang 1 hingga 4 Diblokir, Jangan Lakukan Ini Biar Tak Senasib"

Saat ini, Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 9 telah dibuka sejak Kamis, 17 September 2020.

Diperkirakan, ada sisa 1 juta peserta yang berhak menjadi peserta Kartu Prakerja.

Pasalnya, pemerintah telah menargetkan bahwa kuota untuk Kartu Prakerja adalah 5,6 juta. 

Baca Juga: Kemendag: Pelaku Usaha Mesti Terapkan 4 Strategi Pemasaran Berikut Agar Mampu Bertahan

Sementara 4,6 juta kuota telah dialokasikan untuk Kartu Prakerja Gelombang 9.***(resti fitriani/beritadiy.pikiran-rakyat.com)

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler