Kabar Gembira! Berbagai Program Bantuan guna Menyokong Daya Beli Masyarakat akan Dilanjutkan

7 September 2020, 23:36 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga di dampingi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.* //Dok. Biro Pers Skretariat Presiden

POTENSI BISNIS - Pemeintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

Beberapa program bantuan akan terus dilanjutkan, dan menjadi program prioritas, di antaranya, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Subsidi Upah (BSU), Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako.

Hal ini diutarakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa pihaknya telah melaporkan kepada Presiden RI mengenai beberapa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Selasa 8 September, Magic In Love di SCTV, Bioskop TransTV dan Pitch Black

"Mengenai beberapa program yang sudah berjalan seperti PKH, Bansos Sembako untuk warga Jabodetabek, Bansos Tunai Luar Jabodetabek, Kartu Prakerja, Diskon Listrik, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Investasi Koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulis (LPDB), dan BPUM," kata Airlangga, usai melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna, pada Senin 7 September 2020 di Istana Negara, di Jakarta.

Mengenai pengadaan vaksin, Airlangga menjelaskan, bahwa beberapa perusahaan tengah bersiap.

Salah satunya merupakan Vaksin Merah Putih yang disiapkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional bersama lembaga Eijkman.

Baca Juga: Kemenkeu: Subsidi Kuota Gratis Dianggarkan Sebesar Rp7,21 T dalam Penghitungan, September Disalurkan

“Kemudian Bio Farma yang telah melakukan kerja sama tadi dilaporkan juga terkait dengan Sinovac yang juga menyiapkan 290 juta dan juga dari G42 menyiapkan 30 juta di tahun ini,” jelasnya.

Kementerian kesehatan juga akan menyiapkan untuk operasionalisasi dari vaksinasi yang diperkirakan bisa dimulai di awal tahun nanti.

“Pemerintah sudah menyiapkan dana untuk tahun ini sebesar Rp3,8 triliun dan tahun depan secara multi years ada Rp37 triliun,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi ekon.go.id.

Dia juga memaparkan, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, tercatat kasus yang terkonfirmasi sebanyak 194.109 kasus dengan jumlah sembuh sebanyak 138.575 kasus.

“Recovery Rate kita sebesar 71,4 persen, lebih tinggi dari angka rata-rata global. Sementara Case Fatality Rate Indonesia sebesar 4,1 persen, dan terus menurun dari angka sebelumnya yang pernah di awal sempat sekitar 7-8 persen. Jadi bisa kita lihat bahwa tingkat kesembuhan terus meningkat dan tingkat kematian terus menurun,” ungkap Airlangga.

Adapun Strategi Penanganan Covid-19, kata dia, yang akan terus menjadi perhatian adalah dengan mengurangi penyebaran Covid-19 melalui gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).

Setelah kampanye Memakai Masker, Pemerintah akan melanjutkan kampanye Menjaga Jarak mulai 7 September 2020 hingga 6 Oktober 2020 mendatang, dengan tagline Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Kemudian kampanye Mencuci Tangan akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2020 sampai 6 November 2020.

“Kampanye menjaga jarak dan menghindari kerumunan menjadi penting terutama karena akan diselenggarakannya Pilkada. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri dan Aparat Penegak Hukum akan mengingatkan sesuai aturan yang sudah ada sehingga Pilkada tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Peningkatan fasilitas dan kapasitas layanan kesehatan juga akan terus menjadi perhatian.

“Ketersediaan pelayanan medis, baik itu Rumah Sakit maupun perawatan untuk Rumah Sakit di Jakarta dan luar Jakarta semuanya dipersiapkan untuk melayani pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Ekon.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler