POTENSI BISNIS - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertani (Persero) yang bergerak pada sektor pertanian, telah menandatangai nota kesepahaman bersama Startup pertanain TaniHub Group.
Kerjasama tersebut dapat dikatakan layaknya sebuah ekosistem, karena mencakup produksi dan penyerapan beras dari hulu ke hilir.
Pertani yang memang dikenal sebagai produsen beras bergandengan tanga dengan TaniHub ini yang dikenal dengan kemampuannya dalam menjangkau pasar untuk berbagai macam produk pertanian dan pangan.
Baca Juga: Gojek Mengaku Kebanjiran Mitra UMKM di Masa Pandemi Ini
Tidak hanya mengenai produksi dan pemasaran beras, kerja sama itu meliputi pendanaan untuk mendukung operasional Pertani.
Melalui kerja sama tersebut, diharapkan Pertani dapat meningkatkan volume penjualan berasnya mencapai lebih dari 150.000 ton per-tahun.
"Kami gembira dapat bekerja sama dengan BUMN pertanian pertama Indonesia. Bersama PT Pertani, TaniHub akan membantu meningkatkan kapasitas dalam pembelian gabah sampai penjualan beras," kata Ivan Arie Sustiawan, CEO TaniHub Group dilansir PotensiBisnis.com dari WartaEkonomi pada Senin 10 Agustus 2020.
Menurutnya, kerja sama yang terjalin antara TaniHub Group dengan Pertani akan memudahkan pelanggan dalam mendapatkan beras.
Baca Juga: Selama Masa Pandemi Covid-19 Tercatat Ekspor Buah Lokal Meningkat Tajam
Pelanggan pun kini, dapat membeli beragam jenis beras produksi Pertani, mulai dari beras merah, beras organik, sampai beras premium melalui platform e-commerce TaniHub.
Tidak hanya itu, kata Ivan, pelanggan di berbagai sektor, seperti hotel, restoran, ketering, ritel, badan usaha pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan pembelian berasn dengan jenis beras costum yang dapat disesuaikan denan kebutuhan.
Di samping pemasaran beras, kerja sama ini memungkinkan TaniHub Group melalui platform TaniHub untuk memasarkan produk Pertani lainnya, di antaranya yaitu benih dan pupuk.
Selain itu, TaniHub Group melalui platform peer-to-peer lending-nya, TaniFund, juga dapat memberikan pendanaan kepada Pertani untuk membeli, memperbaiki, dan/atau merawat mesin serta alat produksi beras dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi.***