POTENSI BISNIS - Kemeterian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Macmud mengatakan, ekspor buah lokal masih akan mengalami pengingkatan karena permintaan pasar dunia.
Pihaknya Kemenko Perekonomian mencatat bahwa ekspor buah lokal selama pandemi Covid-19 pada periode Januari hingga Mei 2020 mengalami peningkatan yang cukup tajam, yakni mencapai 357.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PDB Pertanian tumbuh besar sekitar 16,24 persen pada triwulan II 2020 (q to q). Bahkan sektor pertanian 'year on year' (yoy) tetap berkontribusi positif sekitar 2,19 persen.
Baca Juga: IKAPI Bekerjasama dengan Kemenprarekraf Luncurkan Program Beli Buku Lokal Dapat Diskon
Pertumbuhan sektor pertanian disebabkan kontribusi subtanaman pangan sebesar 34,77 persen, yaitu hortikultura 21,75 persen dan perkebunan 23,46 persen.
Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Antara, Musdhalifah merinci volume ekspor terbesar berturut-turut, yakni menuju Vietnam 27 persen, Malaysia 19 persen, Tiongkok 17 persen, India 10 persen, Hong Kong 6 persen, Thailand 6 persen, dan Uni Emirat Arab 3 persen.
Dia menilai perlunya gerakan besar untuk meningkatkan laju ekspor buah-buahan menjadi potensi bisnis penyumbang devisa negara.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan pengembangan agribisnis hortikulutura dengan melibatkan beberapa kementerian lain, seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
"Kementan sendiri memiliki tugas dalam mendorong gerakan gedor kawasan buah, gerakan Tiga kali ekspor atau Gratieks, subsidi ongkos angkut logistik pangan, pengembangan pasar mitra tani dan toko tani di setiap provinsi," ujarnya.