Gunakan 4.800 Kg Garam, Tim TMC Cegah Hujan di Jabodetabek

24 Februari 2021, 16:49 WIB
Ilustrasi banjir Jabodetabek.* /Instagram/@tmcpoldametro

POTENSI BISNIS - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan kembali menggunakan garam untuk mengurangi tingginya curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Tim tersebut dikerahkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Rabu, 24 Februari 2021.

Nantinya tim yang terdiri dari BBTMC BPPT dan TNI AU akan melakukan tiga kali penerbangan untuk menyemai kumparan awan menggunakan 4.800 kilogram garam.

Baca Juga: 1 Tahun Portal Jember Group: Resmikan Inkubator Kemandirian Ekonomi dan Buku Mediapreneur Meluncur

Menurut keterangan Koordinator Lapangan TMC, Dwipa W Soehoed di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu 24 Februari 2021, hal tersebut dilakukan guna menghalau awan yang akan masuk.

"Kita optimalkan hari ini tiga kali penerbangan untuk menghalau awan-awan yang masuk dari barat dan barat laut pulau jawa ke wilayah Jabodetabek," kata Dwipa, dikutip Potensibisnis.com dari PMJ News.

Dwipa kembali menjelaskan, metode TMC yang dilakukan adalah menyemai garam pada awan yang berpotensi hujan lebat, maka pergerakan awan konvektif diharapkan tidak masuk wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Ini Kata Terakhir Omid Nazari Usai Resmi Keluar dari Persib, Kim Kurniawan: Good Luck My Bro

Fenomena siklon tropis diketahui bisa memicu gelombang tinggi perairan, hujan lebat yang disertai angin kencang dan dikhawatirkan bergerak dari utara ke selatan pulau Jawa.

Hal tersebut lah yang dapat menimbulkan hujan ekstrim di atas 150 milimeter per hari di Jabodetabek.

Dikutip Potensibisnis.com dari BPPT, pada bulan Februari ini BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait cuaca ekstrim.

Peringatan tersebut mengatakan bahwa pada 25 sampai 26 Februari 2021 sebagian besar wilayah pulau Jawa termasuk Jabodetabek dalam kategori waspada dan siaga.

Diketahui bahwa daerah Bogor termasuk dalam daerah berstatus siaga.

Sedangkan daerah Jadetabek yang lain masuk dalam kategori waspada.

Maka dari itu, masyarakat yang tinggal di derah rawan banjir di Jabodetabek  harus berhati-hati.

Dikutip dari BPPT, sebelumnya hal serupa juga sudah pernah dilakukan oleh tim TMC pada 21 Februari 2021.

Kepala BBTMC BPPT Jon Arifian saat itu mengatakan untuk persiapan pelaksanaan TMC sendiri BPPT telah menyiagakan beberapa peralatan pendukung modifikasi cuaca, seperti Console penyemaian bahan powder.

Yakni Console untuk pesawat CN kemudian Console pesawat Hercules, serta logistic berupa bahan semai untuk intervensi proses alami pertumbuhan awan.

“Kegiatan ini sedang dipersiapkan bersama dan pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021 kemarin Operasi TMC sudah dilaksanakan, dari posko TMC di Lanud Halim Perdana Kusuma,” kata Jon.

“Penyiapan posko ini selain kegiatan yang terkait dengan logistik dan penyiapan peralatan juga instalasi peralatan di pesawat yang akan digunakan untuk penyemaian awan yang dilakukan berkerja sama dengan rekan-rekan dari TNI,” sambung Jon.

Dalam penerbangan pada Minggu 21 Februari 2021 tersebut ialah meliputi area Selat Sunda dan Laut jawa (barat Laut jakarta) 30-100 nm.

Mereka melakukan hal itu dengan menggunakan Pesawat A-2105 dan membawa bahan semai 800 Kg.

Sebagai informasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan guna meniru proses yang terjadi di dalam awan.

Prosesnya yaitu ketika sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat sengaja ditambahkan langsung ke dalam awan.

Hal ini dilakukan agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalam awan segera di mulai.

Nantinya pelepasan bisa dilakukan di bawah dasar awan, atau bisa juga dilepas langsung ke dalam awan.

Maka, dengan berlangsungnya pembesaran tetes secara lebih awal maka hujan juga turun lebih cepat dari awan, dan proses yang terjadi lebih efektif.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler