Soal Isu Kudeta Demokrat, Petugas Partai PDIP Sebut Trik Merasa Terdzolimi SBY Dilakukan AHY

6 Februari 2021, 14:33 WIB
Isu kudeta Demokrat merebak, petugas partai PDIP sebut trik SBY dilakukan AHY.* /Instagram /Kolase Tangkapan Layar @agusyudhoyono @sbylovers

POTENSIBISNIS – Isu Kudeta Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) nampaknya masih menuai perhatian.

Terutama dari politisi-politisi pesaing, seperti dari Dewi Tanjung, melalui akun Twitter pribadinya @DTanjung15, pada 5 Februari 2021.

Politisi PDIP itu berpendapat bahwa apa yang dilakukan AHY saat ini sama dengan apa yang pernah dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan Ayah kandung dari AHY.

Baca Juga: Kabar Gembira! Menteri Trenggono Ingin Pastikan Nelayan Sejahtera dapat Uang Pensiun

“Trik merasa TERDZOLIMI yg di lakukan oleh SBY saat Pilpres 2004 dipakai oleh AHY untuk menarik simpati masyarakat,” kata Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung juga menambahkan bahwa AHY adalah sosok yang tidak mempunyai aura pemimpin meski dia pernah menjadi seorang tentara.

“Tapi skali lagi walau AHY pake jenggot 5 meter tapi dia tidak punya Aura Pemimpin walaupun dia Pernah jadi Tentara dan berpangkat Mayor,” katanya.

Baca Juga: Live Streaming NET TV dan Mola TV Liverpool vs Man City Liga Inggris, Ini Prediksi Susunan Pemain

Diketahui sebelumnya, isu ini merebak ketika AHY mengatakan, bahwa pihaknya telah mendapat informasi bahwa ada gerakan politik yang dilakukan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih Partai Demokrat.

Terkait isu tersebut, maka AHY mengirimkan surat kepada Jokowi. Namun ternyata surat itu tidak akan dibalas oleh Jokowi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, menurutnya Jokowi tidak akan membalas surat permintaan konfirmasi dan klarifikasi tersebut, meski sebenarnya surat itu telah diterima Istana.

Baca Juga: Dikabarkan Dua Pejabat Provinisi NTT Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19, Satu Dimakamkan Pagi Tadi

Diketahui surat yang dimaksudkan untuk Jokowi tersebut dikirim langsung oleh Sekjen Partai Demokrat

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno di Jakarta, 4 Februari 2021, dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA.

Pihak Jokowi tidak ingin member balasan dnegan alasan, menurut Pratikno bahwa apa yang terjadi di Partai Demokrat sudah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai sehingga Presiden Jokowi tidak perlu membalas surat itu.

Baca Juga: Tiba-tiba Mentan Syahrul Yasin Limpo Sampaikan Kabar Duka: Almarhum Sangat Memahami Persoalan

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semua sudah diatur di AD/ART Partai Demokrat, itu saja," kata Pratikno.

Sebelumnya Andi Arif melaui akun Twitter pribadinya @Andiarief__, pada 1 Februari 2021, mengatakan sosok yang diduga ingin mengkudeta Partai Demokrat dari tangan AHY.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,”ujarnya.

Baca Juga: Ikke Nurjanah Menikah Lagi Setelah 14 Tahun Menjanda, Begini Tanggapan Sahabatnya

Kabar tersebut pun sudah dijawab langsung oleh yang tertuduh yaitu, KSP Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pada 3 Februari 2021.

Dia menyatakan bahwa meski ia memang pernah bertemu dengan sejumlah kader dan bekas petinggi Demokrat namun ia tidak pernah berniat untuk melakukan kudeta di tubuh partai Demokrat.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler