Wanita Pasien Covid-19 Dinyatakan Meninggal dan Dimakamkan, tapi 9 Hari Kemudian Pulang ke Rumah

25 Januari 2021, 08:50 WIB
Ilustrasi pemakaman pasien Covid-19. /BPBD Kebumen/



POTENSIBISNIS.COM - Peristiwa unik dan mengejutkan terjadi di Spanyol.

Seorang pasien Covid-19, awalnya dinyatakan meninggal dunia dan kemudian dimakamkan.

Awalnya, pasien bernama Rogelia Blanco (85) menjakani perawatan lantaran positif Covid-19.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit

Kemudian pada 13 Januari 2021, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Pemakaman Rogelia Blanco dilakukan keesokan harinya.

Lantaran protokol kesehatan, keluarga Blanco tidak bisa menghadiri pemakaman itu.

Baca Juga: Saung Angklung Udjo Terancam Tutup, Muhamad Ilyas Berharap Bisa Bangkit Kembali

Koran La Voz de Galicia mengabarkan, awalnya hal itu biasa-biasa saja.

Namun, setelah 9 hari berlalu pensiunan di Spanyol itu membuat geger.

Pasalnya, Rogelia Blanco kembali ke panti jompo tempat dirinya tinggal pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: BMKG: Jika Dentuman Keras di Bali Adalah Meteor, Maka Bunyinya Harus Seperti Ini

Saat Rogelia tiba-tiba pulang, ke panti jompo di Xove, sang suami langsung menangis haru.

Raman Blanco, yang juga tinggal di panti jompo Xove bersama istrinya, sangat terkejut.

Dia sangat tahu, jika pihak rumah sakit sudah menyatakan temannya itu meninggal.

"Saya tidak percaya. Saya menangis, setelah tahu istri mati" katanya kepada surat kabar itu.

Dilansir Mirror, rupanya wanita itu menjadi korban "salah identitas."

Pihak Panti, Yayasan San Rosendo, mengatakan kesalahan itu terjadi pada Rogelia.

Dia didiagnosis positif Covid dan dibawa ke panti jompo lain untuk isolasi bersama.

Rogelia ternyata dititipkan di panti jompo khusus pasien yang dinyatakan positif.

"Dia dipindahkan, ada dua wanita yang ditempatkan di ruangan yang sama," kata yayasan itu.

Menurut surat kabar La Voz de Galicia, saat proses pemindahan itu satu pasien meninggal dunia.

Kesalahan identifikasi selama proses pemindahan dari Xove ke Pereiro de Aguiar pun terjadi.

Ada satu orang dinyatakan meninggal pada 13 Januari, tetapi identitasnya salah.

Yayasan tersebut menyatakan penyesalannya atas "insiden yang tidak menguntungkan" itu.

"Ini adalah peristiwa satu kali, di antara lebih dari 100 transfer yang telah dilakukan."

Pengadilan telah diberitahu dan telah membalikkan kesalahan atas kematian Blanco.***

 

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler