Jika Vaksin Covid 19 Ditolak, dr. Tirta: Fasilitas Kesehatan Kita OTW Kolaps

23 Januari 2021, 20:28 WIB
Politisi PDIP Ribka Tjiptaning saat gelar dengar pendapat di Komisi IX Gedung DPR yang menolak divaksin /Foto: Tangkap Layar ParlemenTv/

POTENSIBISNIS - Usai hadirnya Vaksin Sinovac untuk menyelesaikan permasalahan Covid-19 di Indonesia, timbul pertanyaan di masyarakat soal keamanan menggunakan vaksin tersebut.

Tak terkecuali oleh Ashanty, dirinya menanyakan langsung kepada dr. Tirta Hudri berkaitan keamanan vaksin Covid-19.

Tirta mengakui dirinya sempat menjadi satu di antara orang yang menolak keras vaksin Sinovac di Indonesia.

Baca Juga: Setelah Disuntik Vaksin Tetap Terinfeksi Virus Corona, Begini Sebabnya

"Awal Juli saya orang yang menentang, karena pada waktu itu bulan Juli 2020 katanya kita membeli vaksin sinovac, belum ada uji klinis." ujar dr. Tirta sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari kanal YouTube The Hermansyah A6 pada 23 Januari 2021.

Alasan penolakan tersebut karena vaksin belum dilakukan uji klinis, sehingga diragukan dari sisi keamananya.

Relawan Covid-19 dr. Tirta/Instagram/@dr.tirta

" Jadi kalau belum uji klinis saya menentang, harus dipastikan keamanannya dulu," katanya.

Untuk menjawab pertanyaan Ashanty, dr. Tirta kemudian mengungkapkan bahwa vaksin tersebut sudah aman karena hasil uji klinis sudah keluar.

Baca Juga: Habib Rizieq Kembali Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Kali Ini oleh Anak Buah Erick Thohir

"Terus saya mendukung ketika hasil uji klinis sudah keluar, di tiga negara efesikasinya bagus, terus safety issuenya bagus, dia isinya virus mati, jadi aman," ujar dr. Tirta lagi.

Tak puas dengan pertanyaan tersebut, Ashanty menanyakan tentang bolehnya warga negara untuk menolak disuntik vaksin Covid-19.

Sontak hal tersebut membuat dr. Tirta menjawab dengan tegas bahwa perilaku demikian merupakan bentuk menggagalkan upaya pemerintah tangani pandemi Covid-19.

"Jadi sebenarnya seperti ini sih, dalam UUD wabah, bahwa setiap pihak atau orang yang menghalangi penanganan wabah itu kena sanksi pidana, tapi harus itu diturunkan lagi peraturan dalam Perda," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Tirta juga mengungkapkan fakta bahwa vaksin merupakan jalan teraman untuk mencegah pandemi terus berlangsung.

Baca Juga: Fadli Zon Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka: Semoga Diterima di Tempat Terbaik di Sisi Allah SWT

"Cara untuk menangani Covid ini ada dua, natural infeksi, atau vaksinasi. Tapi kalau health immunity lewat natural, kita harus tunggu penduduk kita 70 persen terinveksi semua, itu artinya 190 juta penduduk harus kena Covid," ucap dr. Tirta.

Tirta juga menilai bahwa dengan banyaknya gerakan penolakan vaksin, maka faskes Indonesia berada dalam jurang kehancuran.

"Gak perlu nunggu setahun faskes pasti kolaps, kita OTW kolaps. Orang-orang semua pada bilang santai, ya silahkan santai tapi lihat kuburan Kiputeh Surabaya atau kuburan Pondok Rangu itu udah full," kata dr. Tirta.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler