POTENSIBISNIS - Beredar kabar vaksin yang akan disuntikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbeda dengan yang diberikan ke masyarakat.
Kabar yang beredar tersebut mengklaim bahwa info terkait bedanya vaksin yang akan diberikan ke Presiden Jokowi disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Seperti yang diunggah akun Facebook Hendra Tanjung pada 6 Januari 2021. Pada akun Facebook tersebut, ia mengunggah gambar tangkapan layar ke grup INFO MASYARAKAT PEDULI SAWAHLUNTO DAN MINANGKABAU.
Baca Juga: Kabar Gunung Merapi, Keluarkan Awan Panas Guguran Setinggi 200 Meter di Atas Puncak
Adapun narasai yang digunakan pada unggahan akun Facebook tersebut, adalah sebagai berikut:
“KANG NGIBUL NGEFRANK LAGI GAES… Ternyata VAKSIN Yg Akan Di Suntikan Ke Jokowi Berbeda…”
Pada gambar yang ia unggah, ia mengklaim “Jenderal Moeldoko Angkat Bicara, Vaksin untuk Presiden Jokowi Beda dengan yang Tersebar?” dan tangkapan layar artikel berjudul “Jenderal Moeldoko Angkat Bicara, Vaksin untuk Presiden Jokowi Beda dengan yang Tersebar?”.
Baca Juga: Ketahui 6 Penyebab Sakit Kepala Ini: Nomor 4 Penting Perlu Dihindari
Setelah ditelusuri, ternyata klaim bahwa vaksin yang akan disuntikkan ke Presiden Jokowi berbeda dengan yang tersebar adalah klaim yang keliru.
Faktanya, Moeldoko justru membeberkan prosedur vaksinasi yang akan dijalani oleh Presiden Jokowi tidak berbeda dengan yang akan dilakukan oleh masyarakat.
Pernyataan Moeldoko tersebut dimuat dalam artikel yang dipublikasikan oleh situs Grid.2tiga[dot]com pada 5 Januari 2021. Judul artikel yang dipublikasikan tersebut berupa kalimat pertanyaan.
Baca Juga: Marsekal TNI Hadi Sebut Black Box Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi
Setelah didalami, artikel tersebut berisi jawaban Moeldoko soal pertanyaan tentang isu bahwa vaksin yang bakal diberikan kepada Presiden Jokowi berbeda dengan yang akan diterima masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa klaim yang menyebut vaksin untuk Presiden Jokowi berbeda dengan yang diberikan ke masyarakat merupakan informasi yang keliru atau hoaks.***