Singgung Prabowo, Ustadz Abdul Somad Cerita Petugas KUA Nangis-nangis Gara-gara Ini

13 Desember 2020, 12:00 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS) /Instagram/@ustadzabdulshomad/

POTENSIBISNIS - Ustadz Abdul Somad ternyata bukan sekali saja mendapat ancaman.

Baru-baru ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengakui diancam akan dipenjarakan saat dirinya dinilai membela Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).

UAS mengaku tidak takut walaupun telah diteror melalui pesan WhatsApp (WA) yang mengingatkannya untuk jangan berpihak.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Diancam Dipenjarakan, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Justru Komentar Begini

Pesan ancaman Prabowo

Sebelumnya, setelah mendapat pesan tersebut UAS mengaku hanya bisa tersenyum.

Dirinya juga menegaskan bahwa dia tidak pernah takut dengan ancaman siapa pun dan hanya takut kepada Allah.

"Saya paling pantang ditakut-takuti," ujarnya UAS melalui YouTube Safari UAS.

Ustaz Abdul Somad juga kemudian menceritakan dirinya yang pada saat itu ditakut-takuti saat Pilpres 2019.

Dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, UAS mengaku tidak kenal Prabowo Subianto yang saat itu jadi capres berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Ketika itu dia diancam bila berpihak akan dibuka semua aib-aibnya.

Rumah Ustaz Abdul Somad difoto dari atas pakai drone hingga ada petugas Kantor Urusan Agama (KUA) menangis memegang lutut UAS dan mengatakan semua surat sudah mereka pegang dan akan dibuka kalau berpihak.

"Menangis bapak dari KUA dan meminta saya tidak berpihak agar aib saya tidak dibuka. Apa yang terjadi, berpihak saya kepada Pak Prabowo, menunjukkan kalau saya melawan. Saya tidak takut," tuturnya.

Katakan walau pahit

Pernyataan UAS tersebut dikomentari Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.

Menurut Musni Umar, wajar jika belakangan banyak orang yang takut dalam mengucapkan pendapat atau keberpihakannya terhadap satu hal.

Seperti dikutip dari jaktimnews.pikiran-rakyat.com, Musni Umar menjelaskan, Al-Quran telah memerintahkan semua orang, termasuk cendekiawan dan ilmuwan untuk menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit.

"Tapi sekali lagi cara menyampaikannya menurut saya yang harus lebih arif dan bijaksana, kalau kita bijaksana, tidak menyebut orang, tidak mendiskreditkan orang, itu tidak jadi masalah," ucapnya.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad itu wajar karena tidak merugikan siapa pun.

"UAS mendukung dan membela HRS, tentu dia tidak menjelekan siapa pun, dia hanya menyampaikan pembelaannya mengapa dia bela, karena kebaikannya, keberaniannya, ketulusannya, dan itu wajar saja disampaikan, InsyaAllah aman," tuturnya.

Lebih lanjut Musni Umar juga menegaskan jika masyarakat tetap takut lalu bagaimana ke depannya. Oleh karena itu menurutnya, cara penyampaian pendapat di tengah konflik ini sangat penting untuk diperhatikan.

"Karena dalam negara demokrasi, kalau kita takut terus bagaimana? jadi kita sekali lagi, kita berbicara dan menyampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya dan cara yang bijak serta nasihat yang baik, kita tidak boleh tidak bicara, karena bicara itu adalah sangat penting di dalam rangka membawa suatu kebaikan," tutup Musni Umar.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler