BMKG Memastikan Alat Monitor Gempa Bumi dan Tsunami di Beberapa Daerah Terjaga dengan Baik

5 Desember 2020, 09:39 WIB
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Hingga 7 Meter di Wilayah Ini, Jangan Ke Pantai Dulu /BMKG


POTENSIBISNIS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan alat monitor gempa bumi dan tsunami di beberapa daerah terjaga dan menghasilkan data yang akurat sebagai upaya mendukung mitigasi bencana.

Hal tersebut disampaikan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menyebutkan juga beberapa fasilitas monitoring gempa bumi dan tsunami di beberapa daerah sudah dicek, di antaranya, di Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Papua, Maluku, Sulawesi, NTT, NTB, Jatim, Jabar serta wilayah-wilayah di Sumatera dan sebagainya.

"Alhamdulillah, meskipun batas waktu penggunaannya rata-rata hanya 10 tahun, sensor-sensor tersebut masih beroperasi dengan baik hingga saat ini, dan selalui dikalibrasi secara rutin," kata Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, pada Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Berikut Tahapan dan Cara Budidaya Ikan Cupang yang Dilakukan bagi Pemula

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

Pengecekan alat, kata dia, seiring dengan kegiatan kalibrasi terhadap sensor-sensor seismograf, akselerometer, serta intensitymeter yang telah terpasang dan beroperasi sejal 2009.

Rangkaian perangkat itu berfungsi untuk merekam sinyal gemp bumi dama sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System) InaTEWS.

Untuk pengamatan yang semakin luas dan akurat, lanjutnya, sebanyak 39 titik di berbagai lokasi di Indonesia segera memiliki alat sesimograf.

Baca Juga: Waspada! BMKG Imbau Gelombang 7 Meter Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah Ini

Dalam kurun 2008 hingga 2018, peringatan dini tsunami disebarkan BMKG ke tengah masyarakat melalui BNPB dan BPBD dengan kecepatan 5 menit setelah guncangan gempa terekam seismograf.

Dengan asumsi tsunami tiba selama 20 menit sejak pertama kali gempa terdeteksi maka tersisa waktu untuk proses evakuasi masyarakat selama 15 menit.

Sejak 2019, kata dia, BMKG mulai mengembangkan Warning Receiver System New Generation (WRS-NG) sehingga dapat memberikan informasi gempa bumi pada menit kedua setelah gempa dan peringatan dini tsunami mulai menit ketiga sampai keempat, setelah gempa terekam seperti halnya di Jepang.

Baca Juga: Nelson Mandela Meninggal Dunia hingga McDonals di Makassar di Bom 3 Orang Tewas Peristiwa 5 Desember

"Secara otomatis seketika peringatan dini tersebut dapat disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi baik, melalui SMS blasting, media sosial @InfoBMKG, Telegram, Aplikasi Mobile Phone Info BMKG, YouTube, Televisi, dan Websie," ujarnya, dilansir ANTARA.

BMKG terus mengupayakan peringatan bisa lebih cepat sehingga bisa memberi informasi kepada masyarakat lantaran beberapa kali terjadi tsunami yang tak lazim seperti di Palu pada tahun 2018. Kala itu, tsunami pada menit kedua dan ketiga.

"Disiapkan tambahan kanal komunikasi khusus melalui HT agar peringatan dini dapat tetap tersebar ke tengah masyarakat meskipun jaringan internet, telepon seluler, ataupun listrik lumpuh saat terjadi gempa bumi dan tsunami," imbuhnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler