Network
POTENSI BISNIS - Jangan pernah coba-coba untuk memelihara hewan ini di rumah anda.
Jika nekat memelihara hewan itu maka Anda akan sangat rugi besar.
Kerugian seorang muslim bukan hanya dilihat dari sisi uang saja, namun ada hal yang lebih bernilai yakni pahala di akhirat.
Baca Juga: Hukum Suami Poligami Tanpa Izin Istri Pertama, Jawaban Ustaz Abdul Somad Minta Ibu-Ibu Tenang
Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang hewan yang terlarang untuk dipelihara.
Kenapa demikian?
Karena hewan itu akan membuat amal dikurangi sebesar bukit Uhud tiap hari.
Sebagian orang senang memelihara hewan, baik untuk diternakkan atau kategori binatang peliharaan seperti kucing, kelinci, dan lain-lain.
Memelihara hewan di rumah merupakan salah satu cara orang tua melatih kebiasaan positif anak dengan menanamkan kebiasaan bertanggung jawab.
Pasalnya, saat memelihara hewan di rumah, kita belajar tanggung jawab untuk memberi makan dan minum setiap saat serta merawat dengan kasih sayang.
Baca Juga: Kekuatan Suami Tiga Ratus Tenaga Kuda, Begini Jawab Ustaz Abdul Somad Soal Poligami, UAS Minat?
Bahkan dalam ajaran Islam, mengasihi binatang adalah salah satu bentuk amal ibadah dan mendatangkan pahala bagi pelakunya.
Meski memiliki dampak positif, nyatanya tidak semua hewan bisa dipelihara oleh manusia, terlebih tanpa tujuan atau kepentingan tertentu.
Ada jenis binatang yang tak boleh dipelihara, bahkan dapat mengurangi amal atau pahala. Hewan apa yang dimaksud? Simak ceramah Ustadz Abdul Somad.
Dalam suatu kesempatan, Ustadz Abdul Somad menyampaikan materi tentang hewan. Ia pun mengisahkan perempuan ahli maksiat yang menolong anjing.
“Seorang perempuan ahli maksiat melihat seekor anjing menjulurkan lidah,” ujarnya, dikutip dari PortalJember.com “Jangan Pelihara Hewan Ini di Rumah, Setiap Hari Amal Dikurangi Sebesar Bukit Uhud Kata Ustadz Abdul Somad” dari video YouTube As-salam Studio, 14 September 2020.
Baca Juga: Mendadak Muncul Tanda Ini di Wajah, Ciri Ginjal Sudah Rusak Parah, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa sang anjing tampak kehausan. Kemudian perempuan ahli maksiat tersebut merasa tidak tega.
“Diambilnya sepatunya, lalu diambilnya air dan dia berikan minum ke seekor anjing maka Allah SWT mengampunkan dosa-dosanya,” ungkapnya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan perempuan tersebut diampuni dosa-dosanya karena memiliki rasa kasih sayang pada seekor anjing kehausan.
Meski demikian, Ustadz Abdul Somad menegaskan kisah dari hadits shahih tersebut bukan berarti membenarkan alasan untuk memelihara anjing di rumah.
Pasalnya, hadist tersebut meriwayatkan kisah pada zaman Bani Israil, sebelum zaman kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Adapun sekarang, siapa yang memelihara anjing di antara bapak ibu, setiap hari amalnya dikurangi sebesar Bukit Uhud,” pungkasnya.*** Bagus Satria Perdana P. / Portal Jember
