POTENSI BISNIS – Meski pandemi masih berlangsung pada Ramadhan 1442 H, namun Pemerintah Republik Indonesia telah memberi izin pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di Masjid.
Kementerian Agama (Kemenag) RI hanya mengizinkan ibadah pada Masjid yang berada di zona aman covid-19 yakni zona hijau dan kuning.
Aturan ini sudah sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Agama terkait Panduan Ibadah pada Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Meski begitu, masyarakat yang berada di daerah rawan covid-19 masih bisa melaksanakan ibadah shalat tarawih di rumah masing-masing.
Dengan pelaksanaan munfarid (sendirian) ataupun berjamaah dengan anggota keluarga.
Dikutip PotensiBisnis.com dari berbagai sumber, berikut ini niat shatal tarawih sebagai imam, ma`mum (berjamaah), ataupun munfarid (sendirian). Beserta niat shalat witirnya:
Baca Juga: Syariat Diwajibkannya Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Lengkapnya
Niat Sholat Tarawih :
1. Sebagai Imam
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
2. Sebagai Ma`mum (berjamaah)
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.
Baca Juga: Pemkot Bekasi akan Lakukan Operasi Gabungan Sebelum Kebijakan Larangan Mudik Diterapkan
3. Munfarid (sendiri)
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
Niat Shalat Witir :
1. Niat Sholat Witir – 1 rakaat
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa Artinya: “Saya niat sholat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
2. Niat Sholat Witir - 3 rakaat
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Niat Sholat Tarawih dan Witir sebagai makmum, imam atau hanya munfarid, perbedaan dalam niat hanya terkandung dalam beberapa kata saja.
Meskipun masih kesulitan atau lupa kerika prakteknya, bisa menggunakan bahasa sendiri, dan Allah selalu mengerti apa yang kita ucapkan.***