Indonesia Masih Berduka, Kenapa Terjadi Bencana?

- 27 Januari 2021, 09:50 WIB
Ilustrasi: Bencana Alam
Ilustrasi: Bencana Alam /Pixabay/Camfreak/566

POTENSIBISNIS.COM - Mengawali tahun baru 2021, Indonesia dilanda berbagai macam bencana.

Mulai dari jatuhnya pesawat, banjir, longsor, angin puting beliung serta erupsi dan meletusnya gunung.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kurang lebih sekitar 154 bencana alam dalam kurun waktu yang relatif singkat selama 18 hari di berbagai daerah negeri ini.

Curah hujan yang tinggi serta cuaca buruk kembali di permasalahkan, padahal sejatinya hujan adalah rahmat yang Allah Swt berikan untuk menyempurnakan kehidupan makhlukNya di bumi ini.

Baca Juga: Cairkan Bansos BST Rp300 Ribu, Masuk dtks.kemensos.go.id Gunakan NIK Cek Data Penerima

Tidak hanya bencana alam terjadi yang meliputi duka negeri tercinta ini, melainkan wafatnya ulama, para pemuka agama, orang-orang cerdas dan tokoh nasional dipanggil Tuhan yang maha kuasa menambah duka yang sangat dalam ditengah-tengah pandemi yang belum selesai.

Sikap peduli, empati dan saling tolong menolong yang kita butuhkan saat ini sembari merasakan bagaimana jika musibah tersebut menimpa kepada kita atau keluarga kita.

Ketika bencana datang maka tidak ada satupun yang mampu menghalanginya, oleh karena itu mari kita kembali kepada-Nya.

Mari renungkan firman Allah Swt : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar-rum : 41).

Dikutip PotensiBisnis.com dari Ibnu Katsir dalam bukunya tafsir Ibnu Katsir, setidaknya ada 3 dimensi yang dapat kita ambil dari ayat tersebut yaitu sebagai berikut :

  1. Kerusakan alam disebabkan oleh perbuatan manusia

Firman Allah Swt sudah sangat jelas menyampaikan bahwasannya segala kerusakan di bumi ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.

Ulama banyak menafsirkan yaitu dengan banyaknya kemaksiatan, kemungkaran dan jauh dari rasa takut kepada Allah SWT yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau bencana tersebut.

 Baca Juga: INNALILLAHI! Benarkah Kondisi Habib Rizieq Makin Kritis hingga Keluarga Minta Didoakan? Fakta Ini Terungkap

Tidak bisa dipungkiri lagi perilaku manusia yang dimaksudkan adalah bentuk keserakahan manusia dengan menebang atau membakar hutan secara liar, menggali barang tambang, membangun perumahan yang minim akan irigasi dan lain-lainnya.

Tidak hanya itu kemaksiatan pun meraja lela seperti korupsi, perjudian, perzinahan, pembunuhan serta perampokkan yang sudah menjadi biasa dan sudah tidak merasa malu lagi.

  1. Bencana merupakan ujian atas perbuatan manusia

Setiap manusia pasti akan mengalami ujian. Besar kecilnya ujian tersebut tergantung bagaimana kita semuanya dalam menyikapinya, termasuk dalam hal ini adalah bencana.

 Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Memasuki Puncak Musim Hujan

Allah SWT akan menguji manusia dengan berbagai macam ujian yaitu berupa menyengsarakan, sedikitnya harta, kelaparan, krisis yang berkepanjangan dan bencana alam dengan tujuan menguji keimanannya.

Dengan ujian apakah manusia bisa bersabar atau ingkar, begitu juga kenikmatan adalah ujian apakah manusia bisa bersyukur atau kufur.

Oleh Karena itu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita untuk bersabar ketika mendapatkan ujian dan bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan.

  1. Tujuan bencana supaya manusia kembali kepada Allah SWT

Ketahuilah bahwasannya bencana dan ujian tersebut agar manusia kembali kepada Allah SWT.

Kembali dalam artian mendekatkan diri, bertaubat serta sadar bahwasannya segala kuasa adalah milik Allah SWT.

Baca Juga: Tumbangkan AC Milan, Inter Melaju ke Semifinal Piala Italia

Sadar akan segala kemaksiatan dan dosa agar bisa segera kembali kepada-Nya, sadar bahwasannya bencana tidak akan terjadi kalau seandainya perbuatan manusia tidak ada yang menyimpang maka segeralah bertaubat kepadaNya.

Perhatikanlah firman Allah Swt : “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’rof : 96).***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x