Quraish Shihab: Perjanjian Narjan Ajarkan Makna Hargai Perbedaan

- 17 Desember 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi Toleransi antar sesama
Ilustrasi Toleransi antar sesama /MoteOo/Pixabay

Saat rombongan tersebut pulang, Rasulullah SAW dan umat Nasrani itu tidak dapat menemukan titik tengah pembahasan mengenai akidah.

Meski memiliki keyakinan yang berbeda, dari hasil diskusi tersebut, Rasulullah SAW membuat sebuah perjanjian antara umat Islam dengan umat Nasrani yang berlaku hingga akhir zaman.

“Kepercayaan umat Kristiani menyangkut Tuhan beda dalam sifat-sifatnya menyangkut diri, tapi itu tidak menghalangi nabi menulis perjanjian. Nabi berpesan bahwa kalau pesan ini berlaku untuk rombongan dan semua umat Nasrani hingga akhir zaman,” ujar Quraish Shihab.

Rasulullah SAW pun menjanjikan akan membela umat Nasrani sebagaimana ia membela keluarga dekatnya.

Tak hanya itu, dalam perjanjian tersebut juga tertulis, bila umat Nasrani membutuhkan bantuan apa pun dari umat Muslim, termasuk memperbaiki gereja sekalipun, umat Muslim harus membantunya.

Munculnya perjanjian itu menjelaskan kepada seluruh umat, baik Muslim maupun Nasrani, bahwa meskipun setiap orang memiliki perbedaan dalam keyakinan, tetapi sesungguhnya mereka tetap bersaudara.

Mereka terikat dalam persaudaraan yang kuat, sehingga dianjurkan untuk saling membantu dan melindungi, bukan sebaliknya menjadikan mereka musuh.

Baca Juga: Artis TA Tak Berkutik di Depan Pelanggannya, Polisi Lakukan Tangkap Basah di Kamar Hotel di Bandung

“Agama itu, semua agama mengajarkan persaudaraan setiap manusia. Sayyidina Ali berkata, jika kau berkata kalau dia bukan saudara seagama maka dia saudaramu sekemanusiaan,” tutur Quraish Shihab.

Butir-butir perjanjian Najran tersebut cukup panjang. Namun, ada dua butir perjanjian yang cukup penting dan dibacakan Najwa Shihab.

Halaman:

Editor: Abdul Mugni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah