Orang Malas Juga Bisa Lakukan Ini! 5 Cara Mudah Turunkan Berat Badan dalam Waktu 7 Hari, Begini Kata Ade Rai

- 22 Juni 2024, 14:00 WIB
Lupakan diet ketat dan olahraga berlebihan, Ade Rai menawarkan pendekatan yang lebih alami, mudah, dan efektif.
Lupakan diet ketat dan olahraga berlebihan, Ade Rai menawarkan pendekatan yang lebih alami, mudah, dan efektif. /Dunia Ade Rai/YouTube

Defisit kalori adalah kondisi di mana tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, sehingga lemak tubuh akan terpakai sebagai energi. Dengan berpuasa pagi, Anda secara otomatis menciptakan defisit kalori tanpa harus mengurangi porsi makan secara drastis.

Manfaat Puasa Pagi:

- Meningkatkan Pembakaran Lemak: Tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi utama saat berpuasa.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah. Puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh dapat menggunakan gula darah dengan lebih efisien.
- Mengurangi Peradangan: Puasa dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
- Meningkatkan Fungsi Otak: Puasa dapat meningkatkan produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), protein yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Langkah 2: Kendalikan Karbohidrat, Pilih Sumber yang Tepat

Bukan berarti Anda harus menghindari karbohidrat sama sekali. Karbohidrat adalah sumber energi penting bagi tubuh. Namun, kuncinya adalah mengontrol jumlah dan memilih sumber karbohidrat yang tepat. Pilih karbohidrat kompleks yang kaya serat seperti sayuran, ubi, kentang dengan kulitnya, quinoa, dan beras merah. Hindari karbohidrat olahan seperti roti, kue, mie, nasi putih, dan minuman manis yang hanya akan meningkatkan kadar gula darah dan menimbun lemak.

Mengapa Karbohidrat Olahan Buruk?

Karbohidrat olahan telah kehilangan sebagian besar serat dan nutrisi pentingnya selama proses pengolahan. Akibatnya, karbohidrat olahan cepat dicerna oleh tubuh dan menyebabkan lonjakan gula darah. Lonjakan gula darah ini memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan resistensi insulin dan penumpukan lemak.

Baca Juga: Sinetron Cinta Berakhir Bahagia: Baru Saja Ditinggal Anjani, David Malah Ajak Shinta Menikah, Ini yang Terjadi

Langkah 3: Prioritaskan Protein, Bangun Otot dan Bakar Lemak

Protein adalah makronutrien penting yang berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot. Protein juga membantu meningkatkan metabolisme dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Pastikan setiap kali makan, Anda mengonsumsi protein terlebih dahulu. Sumber protein terbaik adalah yang alami seperti ikan, ayam, daging sapi tanpa lemak, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Mengapa Protein Penting?

Protein memiliki efek termis yang lebih tinggi daripada karbohidrat dan lemak, artinya tubuh membakar lebih banyak kalori untuk mencerna dan memetabolisme protein. Selain itu, protein juga membantu menjaga massa otot, yang penting untuk menjaga metabolisme tetap tinggi.

Tips Tambahan untuk Meningkatkan Asupan Protein:

- Konsumsi protein setiap kali makan: Usahakan untuk mengonsumsi 20-30 gram protein setiap kali makan.
- Variasikan sumber protein: Jangan hanya mengandalkan satu jenis protein saja. Cobalah berbagai macam sumber protein untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap.
- Gunakan suplemen protein jika diperlukan: Jika Anda kesulitan memenuhi kebutuhan protein harian Anda melalui makanan, Anda bisa menggunakan suplemen protein. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.

Langkah 4: Pilih Lemak Baik, Tingkatkan Kesehatan dan Energi

Lemak tidak selalu buruk. Ada lemak baik yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak. Lemak baik ini membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengatur hormon, dan memberikan energi yang tahan lama. Hindari lemak jahat yang berasal dari makanan olahan, gorengan, dan makanan cepat saji.

Mengapa Lemak Baik Penting?

Lemak baik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

Halaman:

Editor: Mutia Tresna Syabania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah