Berdasarkan Penelitian Terbaru, Terus Belajar di Usia Tua Dapat Cegah Demensia

- 28 Agustus 2023, 13:00 WIB
Demensia pada dasarnya bukanlah suatu penyakit yang sebenarnya.
Demensia pada dasarnya bukanlah suatu penyakit yang sebenarnya. /Pixabay.com/Geralt

Baca Juga: Wow, Fenomena Supermoon Biru bakal Muncul Akhir Agustus Ini, Jangan Sampai Terlewatkan!

Proyek penelitian yang sedang berlangsung ini telah mengumpulkan informasi genetik, kesehatan, dan medis dari sekitar setengah juta sukarelawan Inggris.

Peneliti ini mengkaji total 282.421 peserta dari Biobank khusus untuk studi ini. Mereka mulanya mendaftar antara tahun 2006 dan 2010 dengan usia 40 hingga 69 tahun pada saat pendaftaran. Peserta ini diikuti selama tujuh tahun rata-rata.

Berdasarkan genotipe masing-masing individu pada 133 single-locus polymorphisms (SNPs) yang relevan dalam DNA mereka, tim peneliti memberikan setiap peserta 'skor risiko poligenik' untuk memprediksi terjadinya demensia.

Selain itu, peserta diminta melaporkan apakah mereka pernah mengambil kelas pembelajaran tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai frekuensi, mata pelajaran, atau tingkat akademik.

Tim peneliti memusatkan perhatian pada data dari kunjungan pendaftaran awal peserta serta penilaian ketiga yang dilakukan antara tahun 2014 dan 2018.

Baca Juga: Ikatan Cinta: Elsa Kesal Tak Kunjung Disentuh oleh Devan, Putri Papa Surya Flashback Kenangannya Bersama Nino

Selama kunjungan ini, peserta menjalani rangkaian tes psikologis dan kognitif yang mencakup berbagai aspek, termasuk kecerdasan, memori visual-spatial, dan waktu reaksi. Secara keseluruhan, 1,1 persen dari peserta mengalami demensia.

Hasil dari studi menunjukkan bahwa peserta yang mengambil kelas pembelajaran pada saat pendaftaran memiliki risiko 19 persen lebih rendah terkena demensia dibandingkan dengan peserta lainnya.

Hasil ini juga berlaku secara konsisten tanpa memperdulikan latar belakang etnis. Bahkan lebih menarik lagi, hasilnya tetap serupa bahkan setelah mengontrol faktor-faktor seperti riwayat medis diabetes, hiperlipidemia, penyakit kardiovaskular, kanker, atau penyakit mental.

Halaman:

Editor: Mutia Tresna Syabania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah