Para peneliti mengkategorikan tidur menjadi dua kelompok, yakni tidur yang buruk (skor 0-3) dan tidur yang sehat (skor 4-5).
"Peserta dengan pola tidur sehat menunjukkan risiko kena asam urat jauh lebih rendah, ketimbang mereka yang pola tidurnya buruk," jelas studi tersebut yang dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News.
"Secara khusus, mereka yang tidurnya sehat dikaitkan dengan 21 persen penurunan risiko serangan asam urat," sambung laporan itu.
Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh risiko genetik terhadap asam urat terhadap pola tidur yang sehat.
Meskipun memiliki riwayat asam urat dalam keluarga, individu yang menjalani pola tidur yang sehat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit asam urat.
Para peneliti menjelaskan bahwa secara umum, pola tidur yang sehat mencakup tidur selama 7-9 jam per hari pada waktu yang tepat, tidak mengalami insomnia, tidak mendengkur, dan tidak merasa ngantuk di siang hari.
Pola tidur ini secara signifikan dapat menurunkan risiko terkena penyakit asam urat.
Dengan penelitian ini, semakin jelaslah pentingnya menjaga kualitas tidur yang baik dalam upaya mencegah penyakit asam urat.
Tidur yang cukup dan berkualitas dapat menjadi langkah preventif yang sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan sendi dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat asam urat.***