Wajib Diketahui, Bahaya Makan Terlalu Malam Bisa Memicu Gangguan Kesehatan

- 25 Oktober 2022, 19:14 WIB
Ilustrasi makan malam. Wajib Diketahui, Bahaya Makan Terlalu Malam Bisa Memicu Gangguan Kesehatan./
Ilustrasi makan malam. Wajib Diketahui, Bahaya Makan Terlalu Malam Bisa Memicu Gangguan Kesehatan./ /Mambee/Mabee

POTENSI BISNIS - Perlu diketahui, ternyata waktu makan bisa memengaruhi kesehatan tubuh. Dalam sebuah studi terbaru, mengungkapkan jika makan terlalu malam bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.

Studi pertama oleh peneliti dari Salk Institute bernama Satchin Panda, studi pada 2021 kemudian diterbitkan kembali dalam buku The Oldest Cure in the World: Adventures in the Art and Science of Fasting.

Subjek studi ini melibatkan sejumlah tikus yang dibagi dua kelompok. Pertama, mereka mengikuti pola jendela makan 8 jam.

Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama Dilihat, Ungkap Apakah Anda Orang yang Energik atau Tidak

Artinya, selama 8 jam itu tikus bebas mengonsumsi makaman, dan minuman apapun selama tidak berlebihan.

Sedang, kelompok lainnya dibebaskan makan jam berapapun. Lalu jumlah makanan yang dikonsumsi dua kelompok sama, yang dalam 11 ribu penelitian hewan pengerat sebelumnya menyebabkan obesitas, dan gangguan metabolisme lainnya.

Seperti dilansir dari PMJ News, benar saja, setelah tiga bulan, tikus yang makan sembarang mengalami obesitas, diabetes, penyakit hati, dan sejumlah kondisi buruk lainnya.

Sebaliknya, tikus yang mengikuti pola jendela makan 8 jam tetap sehat dan bebas dari penyakit metabolik.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cupcake Mana yang Paling Disukai? Ungkap Apakah Anda Berhati Lembut atau Tidak

Berat badan, gula darah, dan kolesterol mereka normal, hati mereka kurang berlemak dibandingkan tikus yang makan jam berapapun, koordinasi motorik mereka lebih baik, dan seluruh tubuh mereka tidak meradang.

"Jendela makan 8 jam sepenuhnya melindungi mereka dari penyakit, meskipun makanan yang dikonsumsi sama dengan tikus yang makan di jam berapapun," ungkap Panda seperti dilansir dari laman Salon, Selasa, 25 Oktober 2022.

Peneliti lain menduplikasi temuan Panda, dan uji coba dilakukan pada manusia untuk melihat apakah puasa lebih lama di malam hari akan membuat tubuh lebih sehat.

Baca Juga: Dortmund vs Man City: Pep Guardiola Sebut Jude Bellingham Belum Layak Masuk EPL

Dalam beberapa percobaan, subjek penelitian yang menerapkan jendela makan 8 jam bisa mengurangi berat badan, tekanan darahnya lebih rendah, dan melihat peningkatan penanda stres oksidatif.

Ketika para peneliti mengeksplorasi mekanismenya, mereka menemukan bahwa periode puasa yang lebih lama memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan lebih banyak perbaikan.

Namun perbaikan ini biasanya kurang optimal jika waktu untuk mencerna makanan terlalu lama.

Namun penelitian menunjukkan bahwa saat ini banyak orang makan atau minum sesuatu yang berkalori selama 14 atau 15 jam sehari, yang berarti tubuh berpuasa hanya 9 atau 10 jam semalam.

Artinya, durasi perbaikan pada tubuh setiap malamnya semakin berkurang, mungkin hanya tiga atau empat jam, sementara waktu idealnya enam jam bahkan 12 jam.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x