Mitos atau Fakta: Wajib Banyak Minum agar Cukup Kalsium dalam Tubuh

POTENSI BISNIS - Mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau.

Biasanya, mitos mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya).

Kemudian mitos kerap dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya.

Baca Juga: Mitos Kesehatan Populer yang Harus Dibuang Jauh-Jauh dari Pikiran, Jangan Keluar dalam Keadaan Rambut Basah

ilustrasi minum susu. Sebagian besar dari kita telah diajari, bahwa tubuh manusia membutuhkan susu untuk memiliki tulang yang kuat, tetapi ini hanyalah mitos. pixabay/Myriams-Fotos

Baca Juga: Kak Seto Bilang Begini Usai Dituduh Bela Pelaku Pelecehan Anak, Julianto Eka Putra

Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.

Kemudian, kita masuk dalam bahasan soal mitor tentang minum susu. Apakah benar adanya, ketika banyak minum susu maka akan berpengaruh besar pada kalsium pada tulang

Sebagian besar dari kita telah diajari, bahwa tubuh manusia membutuhkan susu untuk memiliki tulang yang kuat, tetapi ini hanyalah mitos.

Kalsium adalah mineral yang sangat penting yang kita butuhkan dalam makanan. Itu benar, tetapi dapat ditemukan di banyak sumber selain produk susu.

Baca Juga: Kaya akan Antioksidan, Berikut Buah yang Baik Dikonsumsi agar Terlihat Awet Muda

ilustrasi minum susu. Sebagian besar dari kita telah diajari, bahwa tubuh manusia membutuhkan susu untuk memiliki tulang yang kuat, tetapi ini hanyalah mitos.pixabay/Engin_Akyurt pixabay/Engin_Akyurt

Menurut Harvard School of Public Health, kalsium tidak hanya penting untuk kesehatan tulang kita, tetapi juga dapat membantu kesehatan otot dan membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.

Untuk bisa mendapatkan kalsium, bisa didapatkan dari susu serta almond, yogurt, labu, dan sayuran hijau seperti kangkung dan bayam.

Dan menurut Harvard, sebenarnya ketersediaan hayati makanan kaya kalsium yang perlu kita perhatikan.

Ini pada dasarnya berarti bahwa meskipun kita mungkin menelan makanan dengan kalsium, tubuh kita tidak menyerap semua nutrisi.

Ketika kita mengetahui ketersediaan hayati suatu makanan, kita tahu berapa banyak kalsium yang akan kita terima.

Misalnya, secangkir susu sapi mengandung 300 miligram kalsium per porsi, dan tubuh kita menyerap 30 persen kalsium.

Sementara Bok choy mengandung lebih sedikit miligram kalsium (160 mg) per cangkir, ia memiliki bioavailabilitas 20 persen lebih tinggi daripada susu.

"Oleh karena itu, makan satu cangkir bok choy yang dimasak memiliki kalsium yang tersedia secara hayati hampir sama dengan satu cangkir susu," jelas Harvard.***