Ingin Hidup Sehat? Dr Zaidul Akbar Menyarankan Kurangi Konsumsi Dua Hal Ini

- 5 Juli 2022, 21:26 WIB
ILUSTRASI TEPUNG - Pola hidup sehat adalah cara atau gaya hidup dalam menjaga kesehatan tubuh, baik fisik, pikiran, dan mental secara keseluruhan.
ILUSTRASI TEPUNG - Pola hidup sehat adalah cara atau gaya hidup dalam menjaga kesehatan tubuh, baik fisik, pikiran, dan mental secara keseluruhan. / Desk Jabar/Rahmat Ginanjar

POTENSI BISNIS – Melakukan pola hidup sehat merupakan anjuran yang sering kita dapatkan dari para ahli.

Pola hidup sehat adalah cara atau gaya hidup dalam menjaga kesehatan tubuh, baik fisik, pikiran, dan mental secara keseluruhan.

Ada beberapa cara dalam menerapkan pola hidup sehat yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan tidak merokok.

Baca Juga: 'Andin Ikatan Cinta' Jatuh Kepelukan Deva, Arya Saloka Sudah Tak Diharapkan, Ammar Zoni Habis Kontrak?

Menjaga pola makan adalah satu di antara yang terpenting dalam menjaga agar hidup tetap sehat, karena apa yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan kita.

Seperti dikutip PotensiBisnis.com dari akun Instagram @zaidulakbar, pendakwah sekaligus praktisi kesehatan menyampaikan bahwa, jika ingin hidup sehat dan terhindar dari penyakit harus mengurangi mengkonsumsi dua hal berikut.

1. Tepung tapioka

Dr Zaidul Akbar dalam unggahannya menuliskan beberapa alasan kenapa kita harus mengurangi mengkonsumsi tepung tapioka.

Baca Juga: CATAT! Jadwal Persib Bandung Arungi Liga 1 2022, Lakukan Persiapan Total hingga Uji Tanding Lawan Klub Ini

a. Tepung tapioka tinggi kalori

Tepung tapioka termasuk bahan makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah nutrisi.

Namun bagi Anda yang memiliki alergi gluten, tepung tapioka merupakan solusi untuk penggantinya.

Bagi mereka yang tidak memiliki masalah dengan gluten, mengkonsumsi tepung tapioka harus dikendalikan karena rendah nutrisi.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ternyata Ini Biang Timbulnya Penyakit dalam Tubuh Menurut Zaidul Akbar

Apalagi jika Anda ingin mempunyai badan yang langsing tanpa lemak.

Tepung tapioka mengandung 200 kalori per 100 gramnya. Jadi bisa dibayangkan betapa tingginya kalori yang terdapat pada tepung yang satu ini.

b. Tepung tapioka rendah serat, vitamin, dan mineral

seperti diketahui serat membantu tubuh untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan
menurunkan berat badan.

Sedangkan vitamin dan mineral seperti zat besi, sangat dibutuhkan untuk membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ternyata Ini Biang Timbulnya Penyakit dalam Tubuh Menurut Zaidul Akbar

Dalam 100 gram tepung tapioka terdapat tidak lebih dari satu miligram zat besi.

Dibandingkan dengan tepung terigu yang memiliki dua miligram zat besi per 100 gram nya.

2. Nasi Putih

Makanan yang harus dikurangi selanjutnya menurut dr Zaidul Akbar adalah nasi putih.

Nasi memang sumber karbohidrat, namun ternyata terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat akan berpotensi membuat Anda kelebihan berat badan.

Tidak heran kini banyak orang yang melakukan diet karbohidrat untuk menjaga tubuhnya tetap sehat dan ramping.

Menurut dr Zaidul Akbar, nasi bukanlah musuh berat badan. Anda hanya perlu mengonsumsi nasi dengan jumlah yang tepat.

Baca Juga: SINOPSIS Ikatan Cinta 5 Juli 2022: Reyna Ceria Berkat Sal, Ammar Katakan Ini Bikin Andin Mengernyitkan Dahi

Anda juga harus bisa memilih jenis nasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan Anda.

Ada tiga jenis beras yang bisa diolah menjadi nasi yang berbeda-beda, yaitu beras putih beras merah, dan beras hitam.

Pada nasi yang sering kita dikonsumsi, yaitu nasi dari beras putih, faktor dan tingkat kesehatannya memang menjadi perdebatan panjang di kalangan praktisi kesehatan dan kebugaran.

Nasi yang satu ini diklaim tak begitu sehat, sekalipun ini adalah varian yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.

Pasalnya, beras putih digiling dan diolah sebelum dipasarkan. Hal ini membuat bagian penting dari beras bisa hilang.

Bagian kulit dan beberapa mikroba baik yang kaya serat makanan serta nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan akan hilang.

Jika beras putih mengalami proses lebih lanjut, misalnya polishing (pemutihan) maka lapisan aleuron yang hilang akan membuat nutrisi juga hilang.

Lapisan ini kaya akan vitamin B, nutrisi lain, tiamin, dan lemak esensial. Jika sudah dikupas kulitnya, beras sebagian besarnya hanya mengandung pati.

Pada proses penggilingan dan polishing menghancurkan hampir 67 persen vitamin B3, 80 persen vitamin B1, 90 persen vitamin B6, setengah kandungan mangan dam fosfor, 60 persen zat besi, semua serat makanan dan asam lemak esensial.

Mengonsumsi nasi putih yang sudah tidak mengandung vitamin ini akan berpotensi meningkatkan risiko penyakit beri-beri. Kondisi ini bisa terjadi karena kekurangan tiamin.

Beras putih ini akan menjadi lebih berbahaya jika ditambahkan dengan berbagai bahan buatan lainnya.

Sebagai alternatif, dr Zaidul Akbar menganjurkan untuk mengonsumsi beras merah atau hitam. Semua beras tersebut tidak dihilangkan kulit terluarnya.

Sehingga diklaim masih memiliki berbagai serat dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan.***

 

Editor: Muhammad Sadili


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah