Akan tetapi, alangkah lebih baik jika kamu segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami keputihan dengan tanda-tanda yang sudah disebutkan.
5. Gonore dan Klamidia
Gonore dan klamidia adalah penyakit menular seksual yang berpotensi menjadi penyebab keputihan. Wanita yang berisiko mengalami kedua penyakit ini adalah wanita yang aktif berhubungan seksual, kerap kali berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi (kondom) ketika berhubungan intim. Wanita yang memiliki riwayat penyakit menular seksual juga lebih rentan terkena klamidia.
Keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual biasanya dapat dikenali dengan cairannya yang berwarna hijau atau kekuningan. Cairan keputihan tersebut juga berbau meskipun tidak selalu menyebabkan gatal pada organ intim kewanitaan.
6. Penggunaan Pantyliner
Penyebab keputihan tidak selamanya harus berhubungan dengan aktivitas seksual. Terkadang penyebab keputihan bisa berasal dari kebiasaan sehari-hari yang cukup sederhana, seperti misalnya kebiasaan menggunakan pantyliner.
Usut punya usut, pantyliner memblokir jalan masuk udara ke organ intim kewanitaan. Akibatnya, Miss V jadi lembab dan mudah berkeringat. Kurangnya sirkulasi udara pada organ intim kewanitaan inilah yang menyebabkan keputihan.
Untuk mencegah keputihan abnormal, sebaiknya kurangi penggunaan pantyliner dalam kehidupan sehari-hari. Gunakan pembalut hanya ketika menstruasi saja. Asalkan kamu rutin mengganti pakaian dalam, maka kebersihan dan kenyamanan Miss V tetap terjaga kok.
7. Berendam di Air Panas Terlalu Lama
Siapa yang suka berendam di air panas setelah bekerja seharian penuh? Berendam dalam air panas memang “obat” mujarab untuk menghilangkan letih dan pegal di sekujur tubuh. Sayangnya, kebiasaan ini bisa menjadi penyebab keputihan, lho.