Pahami! Pendapat Tentang Rokok Elektrik, Bahaya atau Sebaliknya

- 24 Januari 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi rokok elektrik dan liquid vape berbahaya
Ilustrasi rokok elektrik dan liquid vape berbahaya /Mohamed_Hassan/PIXABAY

Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label ‘HEALTH’ pun terpasang jelas pada kemasannya.

Namun hingga kini keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian besar negara dianggap sebagai produk yang ilegal dan terlarang.

Peneliti Amerika Serikat baru-baru ini dikejutkan dengan rokok elektrik atau yang sering dikenal Vape, ternyata berbahaya dan membahayakan protein penting melalui paparan.

Menurut Studi, vape dapat menyebabkan orang yang mengisapnya lebih stres dan berakibat pada organ tubuh yaitu radang paru-paru.

Lebih lanjut lagi peneliti mengungkapkan, para Vaping dapat menyebabkan perubahan protein secara halus. Studi mengatakan, mereka baru pertama kalinya mengukur kerusakan tersebut.

Mereka katakan hal tersebut dibuat oleh teknik biomolekuler di bawah para peneliti Department of Energy's Pacific Northwest National Laboratory, Amerika Serikat, dikutip PotensiBisnis.com dari Pikiran Rakyat.

Para peneliti melakukan uji coba pada tikus yang disemprot uap Vape dalam satu jam pada tiga sesi selama tiga hari.

Pada tikus tersebut, para peneliti menemukan tanda-tanda stres oksidatif.
Stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh dalam mengurangi efek berbahaya.

Sebelumnya peneliti menunjukkan vaping dapat membuat jaringan stres, tetapi, detail mekanisme di balik stres itu tetap tidak jelas.

“Teknik ini mengidentifikasi protein mana yang sedang dimodifikasi, dan ini menunjukkan seberapa besar kemungkinan mereka mempengaruhi fungsi protein dan jalur molekuler. Ini memberi kami banyak wawasan tentang mekanisme di balik efek merugikan dari rokok elektrik,” kata Ansong.

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah