POTENSI BISNIS - Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam melakukan pemotongan hewan kurban dengan tujuan untuk membagikan dagingnya kepada warga yang membutuhkan.
Pada kesempatan ini, banyak masyarakat yang menggunakan daging tersebut sebagai bahan utama dalam berbagai olahan makanan.
Para pakar kesehatan memberi peringatan tentang konsekuensi yang timbul apabila seseorang mengonsumsi daging kurban secara berlebihan.
Baca Juga: Contoh Soal SKI Kelas 7 Beserta Kunci Jawaban Materi Dinasti Bani Umayah
Hal ini dikarenakan daging mengandung tinggi protein dan lemak.
Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari PMJ News, berikut 5 dampak negatif dari konsumsi daging sapi atau kambing.
1. Kolesterol naik
Daging mengandung banyak lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Jika kadar kolesterol meningkat, ini dapat memicu berbagai penyakit seperti stroke dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan membatasi konsumsi daging.
Baca Juga: Ikatan Cinta: Mario Gigit Jari, Marsha Tolak Tawaran Bekerja di Perusahaanya, Aldebaran Tertawa Puas
2. Masalah pencernaan
Menurut pakar diet Jenn LaVardera, daging tidak mengandung serat yang dapat membantu memperlancar pencernaan.
Untuk menghindari masalah sembelit setelah mengonsumsi banyak daging, disarankan untuk mengkombinasikan dengan banyak sayuran dan buah.
3. Bau badan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses menunjukkan bahwa orang yang tidak mengonsumsi daging memiliki aroma tubuh yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan mereka yang memakan dalam jumlah yang berlebihan.
Baca Juga: Cegah Penyelewengan Program PEN, Satgasus Korupsi Polri Tinjau Proyek Jalan di Jatim
4. Kelelahan dan pusing
Ahli gizi Carrie Gabriel menjelaskan bahwa daging sulit dicerna oleh tubuh, yang membutuhkan banyak energi untuk mencernanya.
Akibatnya, tubuh dapat merasa lelah dan pusing ketika mengonsumsi daging dalam jumlah yang banyak.
5. Dehidrasi
Penelitian dari University of Connecticut menemukan bahwa diet tinggi protein dapat menyebabkan ginjal menghasilkan urine yang lebih pekat, yang akhirnya dapat menyebabkan dehidrasi.
Hal ini dapat mempengaruhi tingkat energi, kondisi kulit, meningkatkan nafsu makan, dan bahkan menyebabkan kram otot.***