Siapa Sangka, Kotoran Telinga Bisa Picu Tingkat Stres Seseorang, Begini Penjelasan Studi

5 Desember 2022, 09:45 WIB
Ilustrasi. Kototan telinag bisa pengaruhi tingkat stres seseorang. /Freepik.com

POTENSI BISNIS - Perlu Anda ketahui, kotoran telinga bisa menjadi tanda tingkat stres seseorang.

Hal tersebut mengumpulkan dan menganalisis kotoran telinga yang dapat mengukur kadar hormon stres kortisol.

Kortisol adalah hormon penting yang melonjak ketika seseorang stres dan menurun ketika mereka santai.

Baca Juga: Tes Psikologi: Identifikasi 2 Bayi Tersembunyi pada Gambar, Jawabannya Ungkap Seberapa Tinggi IQ Anda

Namun, tingkat kortisol yang meningkat secara konsisten ternyata memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh, tekanan darah, dan fungsi tubuh lainnya.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News. Simak selengkapnya di sini.

Bahkan, ada gangguan lain yang melibatkan kortisol yang abnormal, termasuk penyakit cushing.

Itu disebabkan oleh produksi kortisol berlebihan dan penyakit addison karena produksi kortisol yang kurang.

Baca Juga: Terungkap, Mama Sarah Ingin Foto Keluarga Isyaratkan Jadi Permintaan Terakhir dalam Hidupnya, Ikatan Cinta

Orang yang mengidap penyakit cushing memiliki timbunan lemak yang tidak normal, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan tulang yang rapuh.

Pengidap penyakit addison memiliki tekanan darah rendah yang berisiko.

Penemuan itu dilakukan oleh Andrés Herane-Vives, seorang dosen di University College London's Institute of Cognitive Neuroscience and Institute of Psychiatry dan rekannya memiliki cara baru untuk mengukur kadar kortisol.

Kotoran telinga bersifat stabil dan tahan terhadap kontaminasi bakteri.

Sehingga dapat dikirim ke laboratorium dengan mudah untuk dianalisis.

Baca Juga: IKATAN CINTA 5 Desember 2022: Rendy Berhasil Cek CCTV di Kafe, Ternyata Memang Benar Abimana Buat Aldebaran...

Metode sebelumnya untuk memanen kotoran telinga melibatkan penusukan jarum suntik ke dalam telinga dan menyiramnya dengan air, yang bisa sedikit menyakitkan dan membuat stres.

Herane-Vives dan rekannya mengembangkan swab yang ketika digunakan tidak akan lebih menegangkan daripada lidi kapas.

Penyeka tersebut memiliki pelindung di sekitar gagangnya sehingga orang tidak bisa memasukkannya terlalu jauh ke dalam telinga dan merusak gendang telinga.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler