Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak, Simak Penjelasan Ahli RSCM

21 Oktober 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi obat sirup diduga mengandung EG./ /frolicsomepl/pixabay/

POTENSI BISNIS - Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta mendalami berbagai sampel obat sirup, yang diduga sebagai penyebab penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal melalui pemeriksaan laboratorium.

Dirut RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan, awal kemunculan penyakit misterius tersebut tidak terpikir ke arab obat bisa jadi penyebabnya.

RSCM pun mendata sebanyak 49 anak yang menderita gagal ginjal akut progresif atipikal, yang dirawat di RSCM, terhitung mulai bulan Januari 2022.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cari Tahu Bagaimana Kondisi Mental Anda Saat Ini dari Gambar Pertama Kali Dilihat

"Di awal muncul kasus, kami tidak memikirkan ke arah obat (penyebabnya, -red). Jadi yang kami baru teliti tentang obat ini baru di 11 pasien terakhir sekarang ada (dirawat) mungkin lebih. Yang diperiksa untuk toksikologinya," kata Lies Dina.

Berdasarkan data pasien tersebut, Lies Dina mengungkapkan, belum keseluruhan sampe obat mampu dikumpulkan, terutama dari pasien lama atau pasien yang telah meninggal dunia.

"Semua kasus yang kami coba cari apa nama obat yang dipakai sebelum itu sudah kami dapatkan data, tapi belum semua. Karena kalai yang sudah meninggal, kami agak susah apalagi yang kasus lama," kata dia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ternyata Panjang Rambut Bisa Mengungkapkan Kepribadian Anda yang Sebenarnya

Seperti dilansir dari PMJ News, Lies menyatakan, sampe obat yang pernah dikonsumsi pasien diteliti di laboratorium yang telah bekerja sama dengan RSCM.

Ia mengungkapkan, sampai saat ini belum semua hasil pemeriksaan keluar.

“Kami lagi menunggu karena hasil yang ke kami itu baru enam (sampel obat dari enam pasien), baru keluar hasilnya dari yang semua kami kirim,” katanya.

Baca Juga: IKATAN CINTA: Tak Hanya Mama Rosa, Papa Surya Lihat Sesuatu Sebelum Kebakaran, namun Merahasiakannya karena...

“Semua sampel sudah kami kirim, tinggal hasilnya. Tapi dari hasil enam itu, ada yang sudah kelihatan bahwa kita membutuhkan antidot-nya,” tambahnya.

Lies mengatakan, kemungkinan penyebabnya, terdapat intoksikasi zat berbahaya seperti ethylene glycol (EG) yang masuk melalui mulut.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler