Tanda-Tanda Penyakit Diabetes Hingga Cara Pencegahaanya

4 September 2021, 13:56 WIB
tanda-tanda penyakit diabetes dan cara mencegahnya. /Pixabay/Tumisu

POTENSI BISNIS - Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika prankeas tidak dapat menghasilkan insulin.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), penderita diabetes di seluruh dunia meningkat dari 108 juta orang pada tahun 1980 menjadi 422 juta orang pada tahun 2014.

Prevelansi tersebut meningkat lebih lebih cepat di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah daripada di negara-negara yang berpenghasilan tinggi.

Baca Juga: 6 Gejala Gula Darah Tinggi Jangan Dianggap Remeh, dr. Ema Surya Pertiwi Ungkap Salah Satunya Sering Haus

Diabetes merupakan penyebab utama dari kebutaan, gagal g‌injal, serangan jantung, stroke, amputasi tubuh bagian bawah hingga kematian.

Kematian karena diabetes antara tahun 2000 dan 2016, terjadi peningkatan 5 persen kematian dini.

Sedangkan, pada tahun 2019, diperkirakan 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes dan 2,2 juta kematian lainya disebabkan oleh glukosa darah tinggi pada tahun 2012.

Baca Juga: Zoya Amirin Ungkap Bukan Hanya Hamil di Luar Nikah Bahaya dari Seks Bebas, Ini yang Paling Fatal

Lalu, apa itu Diabetes dan bagaimana cara mencenggahnya?, berikut ini penjelasan Diabetes yang dikutip PotensiBisnis.com dari WHO.

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika prankeas tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.

Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Hiperglikemia atau peningkatan gulah daah, adalah efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan seiring berjalanya waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh.

Baca Juga: Ibunda Amanda Manopo Meninggal Dunia di Umur 54 Tahun Usai Positif Covid-19 Penyakit Bawaan Diabetes

Adapun bedasarkan tipenya diabetes ada 3 tipe yaitu :

1. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 ( sebelumnya disebut dengan non-insulin-dependent, atau onset dewasa) terjadi ketika penggunaan insulin tidak efektif oleh tubuh. Mayoritas penderita diabetes memiliki diabetes tipe 2. Jenis dari diabetes ini sebagaian besar merupakan hasil dari kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik.

Gejalannya mungkin mirip dengan diabetes tipe 1, tetapi seringkali kurang ditandai, Akibatnya penyakit ini dapat didiagnosis setelah beberapa tahun setelah onset atau setelah komplikasi muncul.

Baca Juga: Menyebabkan Diabetes dan Merusak Gigi, Berikut 5 Bahaya Minuman Bersoda Bagi Kesehatan

Sampai saat ini, diabetes tipe ini hanya terlihat pada orang dewasa tetapi dalam beberapa kasus terjadi juga pada anak-anak.

2. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 (sebelumnya dikenal dengan insulin-dependent, juvenil atau onset masa kanak-kanak) dimana ditandai dengan produksi insulin yang kurang dan membutuhkan pemberian insulin setiap hari. Baik penyebab diabetes tipe 1 maupun cara untuk dapat mencegahnya tidak dapat diketahui.


Gejala dari diabetes tipe 1 ini adalah eskresi urih yang berlebihan (poluria), haus (polidpsia), lapar terus-menerus, penurunan berat badan, perubahan penglihatan, dan kelelahan. Gejala-gejala ini dapat terjadi secara tiba-tiba.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah hiperglikemia dan nilai glukosa darah di atas normal tetapi dibawah diagnostik diabetes. Diabetes gestasional ini terjadi selama masa kehamilan.

Wanita dengan diabetes gestasional berada pada peningkatan risiko komplikasi selama masa kehamilan dan saat melahirkan. Wanita-wanita ini dan mungkin pada anak-anak juga berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Diabetest gestasional ini dapat didiagnosis melalui skrining prenatal dan bukan melalui gejala yang dilaporkan.

Adapun gangguan glucose tolerance (IGT dan mpaired fasting glycaemia (IFG) adalah kondisi perantara dalam transisi antara normalitas dan diabetes.

Orang dengan gangguan IGT atau IFG berisiko tinggi berkembang menjadi diabetes tipe 2, meskipun hal ini tidak dapat dihindari.

Seiring berjalanya waktu diabetes dapat menyebakan dampak kesehatan sebagai berikut:

- Orang Dewasa dengan diabetes memiliki dua hingga tiga kali lipat peningkatan risiko pada serangan jantung dan stroke.

- Dikombinasikan dengan berkurangnya darah, kerusakan saraf pada kaki serta meningkatnya ulkus kaki, infeksi dan akhirnya kebutuhan untuk amputasi anggota badan.

- Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab penting kebutaan, dan terjadi sebagai akibat dari akumulasi kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah kecil di retina. Diabetes adalah penyebab 2,6 % dari kebutaan global.

- Diabetes juga menjadi penyebab utama dari gagal ginjal.

Adapun untuk dapat mencegah atau menunda timbulnya diabetes adalah sebagai berikut.

- Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat

- Aktif secara fisik seperti melakukan setidaknya 30 menit aktivitas reguler dengan intesitas sedang hampir setiap hari. Lebih banyak aktvitas diperlukan untuk dapat mengontol berat badan.

- Makan makanan yang sehat, hindari gula dan lemak jenuh

- Hindari penggunaan tembakau karena merokok dapat meingkatkan risiko diabetes dan penyakit kardisovaskular.

Sedangkan, untuk pengobatan dari melibatkan diet dan aktivitas fisik bersama dengan penurunan glukosa darah dan tingkat faktor risiko lain yang diketahui yang dapat merusak pembuluh darah. Penghentian penggunan tembakau juga penting untuk menghindari komplikasi.

Intervensi yang dapat menghemat biaya dan layak dilakukan di negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat meliputi.

- konrol glukosa darah, terutama pada diabetes tipe 1. Orang dengan diabetes tipe 1 harus memmbutuhkan insulin sedang untuk diabetes tipe 2 dapat diobati dengan obat oral, tetapi juga memerlukan insulin.

- Kontrol tekanan darah.

- perawatan kaki ( (perawatan diri pasien dengan menjaga kebersihan kaki; memakai alas kaki yang sesuai; mencari perawatan profesional untuk manajemen ulkus; dan pemeriksaan kaki secara teratur oleh profesional kesehatan).

Dan terakhir untuk intervensi penghematan biaya lainnya meliputi:

- skrining dan pengobatan untuk retinopati (yang menyebabkan kebutaan);

- kontrol lipid darah (untuk mengatur kadar kolesterol);

- skrining untuk tanda-tanda awal penyakit ginjal terkait diabetes dan pengobatannya.

semoga bermanfaat.***

Editor: Babah Pram

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler